Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moduit Pede Jadi Pilihan Investor Berumur hingga Gen-Z

Moduit punya ciri khas sebagai platform wealth-tech yang menggandeng mitra penasihat keuangan, sehingga cocok untuk generasi tua.
Chief Marketing Officer Moduit Stefanus Adi Utomo dan Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto/Bisnis-Aziz R
Chief Marketing Officer Moduit Stefanus Adi Utomo dan Investment Connoisseur Moduit Manuel Adhy Purwanto/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial wealth management (wealth-tech) PT Moduit Digital Indonesia alias Moduit percaya diri mampu memperluas basis pengguna, mulai dari investor yang sudah berumur, sampai yang masih bau kencur.

Chief Marketing Officer Moduit Stefanus Adi Utomo menjelaskan bahwa pengguna yang sudah berumur cocok dengan Moduit yang memiliki ciri khas menggandeng Mitra Perencana Keuangan.

"Segmen pengguna potensinya mencapai 4 juta orang, memiliki karakteristik kantong lebih tebal mencapai rata-rata US$135.000 per tahun, serta kebutuhan akan wealth management yang lebih tinggi. Sehingga human touch buat generasi ini masih menjadi prioritas," ujarnya dalam diskusi Moduit Market Outlook 2022, Kamis (27/1/2022).

Sebagai gambaran, Moduit kini memiliki sekitar 100 orang mitra human advisor dan berupaya melipatgandakan jumlahnya di tahun ini. Para mitra rata-rata dapat menangani portofolio sebesar US$60.000 atau Rp870 juta per klien, bahkan yang terbesar memiliki portofolio di Moduit mencapai Rp1 miliar.

Stefanus menjelaskan bahwa segmen nasabah yang tertarik memiliki human advisor kebanyakan tertarik memiliksi instrumen investasi yang lebih advanced, misalnya yang berbasis saham maupun obligasi korporasi.

Oleh sebab itu, ke depan Moduit berencana memperluas basis produk, seperti menjadi aggregator instrumen alternatif investasi, antara lain pendanaan di peer-to-peer (P2P) lending, securities crowdfunding, mutual fund, sampai cryptocurrency apabila memungkinkan, namun dengan tetap terkurasi. 

"Kami ingin menjadi platform yang bukan hanya marketplace atau sekadar menyajikan produk investasi, tapi tetap menjamin relevansi setiap produk dengan para pengguna. Dalam waktu dekat, Moduit akan mencoba memperoleh lisensi dan perizinan untuk bisa menyajikan beberapa produk tersebut," tambahnya.

Sebagai informasi, Moduit telah memiliki lisensi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), penasihat investasi, dan Agen Perantara Pedagang Efek (APPE) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta mengakomodasi distribusi surat berharga negara (SBN).

Adapun, untuk pangsa pasar generasi milenial dan generasi Z yang potensinya mencapai 54 juta orang, Moduit memilih strategi untuk fokus menjaring pengguna lewat acara sosialisasi di berbagai kampus atau komunitas.

Stefanus mengungkap kebanyakan pengguna di segmen ini tertarik ke instrumen investasi reksa dana dan obligasi atau sukuk terbitan pemerintah. Rata-rata portofolio pengguna tanpa advisor ini mencapai Rp50 juta per orang, namun tak jarang pula ada yang baru memulai investasi lewat produk-produk reksa dana yang mengakomodasi minimal pembelian Rp10.000.

"Moduit ingin membangun literasi para pengguna muda, supaya lebih matang dalam mengambil keputusan berinvestasi. Karena segmen yang rata-rata memiliki penghasilan US$5.800 per tahun ini biasanya masih memiliki kekurangan di sisi mental, seperti panic buying dan panic selling, hanya ikut tren, atau fokus ke trading tanpa punya tujuan keuangan jangka panjang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper