Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. kian serius memasuki industri keuangan digital yang bakal direalisasikan melalui peluncuran bank digital dalam waktu dekat.
Rencana itu terkuak setelah perseroan mengungkapkan bahwa pada awal Februari 2022 akan ada lompatan strategis, yakni penambahan ekosistem New Generation Banking System (NGBS).
Padahal, jika ditelisik lebih jauh, KB Bukopin sudah memiliki Wokee, aplikasi perbankan digital yang diluncurkan sejak 2017. Tetapi, dalam sebuah paparan publik pada akhir 2021, perseroan menyatakan pangsa pasar dari produk itu belum maksimal.
Oleh sebab itu, perseroan berencana mengembangkan aplikasi digital banking. KB Bukopin akan membangun ekosistem digital yang berbeda melalui kemitraan strategis, serta memperkuat posisi digital di pasar melalui revitalisasi dan rebranding Wokee.
Untuk mengejar ketertinggalan sekaligus memenangkan persaingan di era bank digital, KB Bukopin telah menetapkan strategi new digital & IT infrastruktur melalui perubahan pada aplikasi digital perbankan dan implementasi sistem NGBS.
“Implementasi NGBS diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar Bank dengan membangun kapabilitas value proposition pada digital banking dan penawaran produk baru untuk menangkap peluang pasar yang lebih besar,” ujar manajemen KB Bukopin kepada Bursa.
Corporate Secretary KB Bukopin Tias Hardi menambahkan untuk memperkuat ekosistem bank digital, Kookmin Bank selaku induk usaha KB Bukopin juga aktif mengakuisisi sejumlah industri keuangan sektor digital.
“Bukopin kan sekarang saham pengendalinya KB Kookmin Bank. Itu bagaimana dari holding lebih besar lagi KB Financial Group [KBFG]. KBFG ultimate shareholder, dia setahu kami baru saja mengakuisisi Valbury, itu informasi yang saya dapat ya,” kata Tias.
Adapun rencana perseroan ini telah memberikan sentimen positif terhadap harga saham KB Bukopin. Dalam perdagangan hari ini, Senin (31/1), saham emiten bank berkode BBKP ini melesat 13,01 persen menuju level Rp278 lembar per saham.
Total saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 743,3 juta dengan nilai turnover Rp199,3 milar. Kapitalisasi pasar atau market cap dari perseroan saat ini senilai Rp18,82 triliun.