Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Bakal Gelar Paparan Kinerja 2021 Lusa, Rabu 2 Februari 2022

Bank Syariah Indonesia atau BSI akan memaparkan kinerja 2021 secara virtual pada Rabu (2/2/2022) mulai pukul 10.30 - 11.30 WIB.
Layar menampilkan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi (kanan dilayar) bersama Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Hery Gunardi (kanan dilayar) bersama Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI akan menggelar konferensi pers terkait pemaparan kinerja sepanjang 2021.

Dalam undangan yang diterima redaksi Bisnis, pemaparan kinerja tersebut akan digelar secara virtual pada Rabu (2/2/2022) mulai pukul 10.30 – 11.30 WIB.  

Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan laporan keuangan 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/1/2021). Dalam laporan itu, BSI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp3,03 triliun pada 2021, naik 38,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau secara tahunan (yoy).

Dari sisi pembiayaan, BSI mencatatkan pertumbuhan sekitar 9,32 persen yoy menjadi Rp171,29. Dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tabungan wadiah mengalami peningkatan 15,30 persen yoy mencapai Rp34,10 triliun.

Dengan peningkatan tersebut, aset perseroan tercatat meningkat 10,72 persen dari Rp239,58 triliun menjadi Rp265,28 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan juga disertai dengan kualitas aset yang masih terjaga. Rasio non performing financing (NPF) stabil di level Rp 2,93 persen.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 22,09 persen dan pengembalian atas aset (RoA) naik dari 1,38 persen menjadi 1,61 persen.

Adapun total tabungan nilainya mencapai Rp99,37 triliun atau naik sekitar 11,60 persen yoy. Perseroan juga mampu menekan biaya dana atau cost of fund menjadi 2,03 persen dari sebelumnya 2,68 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper