Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentuh ARB, Saham Bank Amar (AMAR) Kembali Masuk Jajaran Top Losers

Saham Bank Amar (AMAR) merosot 6,72 persen ke level Rp625 lembar per saham pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2/2022).
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang rights issuePT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menghuni jajaran top losers pada perdagangan hari ini, Rabu (9/2/2022). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham AMAR merosot 6,72 persen ke level Rp625 lembar per saham. Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (8/2), saham perseroan juga menghuni jajaran top losers dengan penurunan sebesar 6,94 persen.  

Sepanjang hari ini volume saham Bank Amar yang diperdagangkan mencapai 47,6 juta dengan nilai turnover Rp29,9 miliar. Total kapitalisasi pasar atau market cap AMAR mencapai Rp5,02 triliun.

Bank Amar diketahui akan melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal melalui skema rights issue pada tahun ini. Tidak tanggung-tanggung, perseroan menyatakan aksi rights issue akan dilakukan sebanyak dua kali sepanjang 2022.

Langkah itu dilakukan untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Sampai dengan September 2021, modal inti Bank Amar tercatat sebesar Rp1,01 triliun.

Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak 5,78 miliar saham dengan nominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp173 per saham.

Dalam prospektus terbarunya, Bank Amar berencana menggelar aksi Penawaran Umum Terbatas (PUT) I atau rights issue pada Februari 2022. Aksi tersebut mengincar dana senilai Rp1 triliun.

Secara rinci, perseroan menetapkan tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 Februari 2022, sementara di pasar tunai berlangsung tanggal 15 Februari 2022.

Adapun, tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Februari 2022, sedangkan di pasar tunai pada 16 Februari 2022.

Tanggal pencatatan dalam daftar pemegang saham yang berhak untuk memperoleh HMETD (recording date) ditetapkan 15 Februari 2022. Selanjutnya, tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan tanggal 17 Februari 2022.

Perseroan menetapkan periode perdagangan rights issue pada 17-23 Februari 2022, yang juga menjadi periode pelaksanaan HMETD. Sementara itu, tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan berlangsung 24 Februari 2022.

Lalu, tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan berlangsung pada 25 Februari 2022, dan tanggal pembayaran penuh oleh pembeli siaga berlangsung 1 Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper