Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank JTrust (BCIC) Masuk Top Gainers, Saham Bank Amar (AMAR) Loyo

Tercatat dua emiten bank masuk ke dalam daftar top gainers dan top losers pada perdagangan hari ini, Selasa (8/2/2022).
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank JTrust di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank JTrust di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak dua emiten bank masuk ke dalam daftar top gainers dan top losers pada perdagangan hari ini, Selasa (8/2/2022).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada 8 Februari 2022, saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) masuk ke dalam daftar top gainers posisi ke-10 dengan kenaikan harga sebesar 12,57 persen atau naik 22 poin menjadi Rp197 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.

Mengutip data RTI, saham BCIC bergerak di rentang Rp174-Rp212. Sedangkan, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 37,28 juta saham dengan turnover senilai Rp7,36 miliar, serta frekuensi mencapai 5.021 kali. Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) yang dimiliki BCIC senilai Rp2,79 triliun.

Berbeda dengan saham BCIC, saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mengalami penurunan dan harus mengisi jajaran top losers di posisi ke-6 pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan di Februari tahun ini, saham AMAR terpantau berada di zona hijau. Namun, pada perdagangan hari ini, saham Bank Amar mengalami kontraksi sebesar -6,94 persen atau turun 50 poin menjadi Rp670 per saham.

Sepanjang perdagangan, saham AMAR bergerak di rentang Rp670-Rp755. Adapun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 186,81 juta saham dengan turnover senilai Rp131,72 miliar, serta frekuensi sebanyak 25.418 kali. Di level tersebut, market cap yang dimiliki AMAR menjadi Rp5,38 triliun. Dalam sepekan terakhir, saham AMAR naik 28,85 persen dan tumbuh 127,89 persen dalam tiga bulan terakhir.

Diketahui, emiten bank bersandi BCIC akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 25 Februari 2022. Rapat hanya akan membahas satu mata, yakni perubahan susunan pengurus perseroan.

"Perseroan akan menyampaikan usulan kepada rapat untuk menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/2/2022). Rapat digelar sehubungan dengan surat pengunduran diri yang disampaikan Sutirta Budiman selaku Komisaris Independen pada 10 Januari 2022.

Di sisi lain, Bank Amar berencana akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak 5,78 miliar saham dan nominal Rp100 per saham. Sedangkan, harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp178 per saham. Melalui aksi tersebut, perseroan mengincar dana senilai Rp1 triliun.

Perseroan menyatakan aksi rights issue akan dilakukan sebanyak dua kali sepanjang 2022. Langkah itu dilakukan untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Tercatat, sampai dengan September 2021, modal inti emiten bersandi AMAR ini tercatat sebesar Rp1,01 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper