Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) berencana melakukan penambahan modal dengan skema Penawaran Umum Terbatas (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada Februari 2022.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, Jumat (4/1/2022), Bank Amar akan menerbitkan sebanyak 5,78 miliar saham baru atau 41,86 persen dari total modal perseroan dengan nominal Rp100 per saham. Adapun, harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp173 per saham.
Emiten bank bersandi AMAR ini menargetkan akan mengantongi dana sebanyak Rp1 triliun dari aksi tersebut.
Tolaram Group Inc. sebagai pemegang saham utama perseroan sekaligus pemegang saham pengendali memiliki kepemilikan 2,41 miliar saham. Dalam aksi korporasi ini, Tolaram memiliki hak untuk menyerap sebanyak 1,73 miliar saham baru atau setara 30 persen dalam rights issue tersebut.
Namun, apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham dalam, maka Tolaram sebagai pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham tersebut sebanyak 4,04 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp173 atau sebesar Rp700,59 miliar.
"Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sebesar 41,86 persen setelah PMHMETD," jelas manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (5/2/2022).
Adapun, Bank Amar telah mengantongi pernyataan efektif pada 3 Februari 2022. Kemudian, periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue Bank Amar akan dilaksanakan mulai 17 sampai 23 Februari 2022.
“Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 23 Februari 2022 dengan keterangan bahwa HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut menjadi tidak berlaku lagi,” terangnya.
Manajemen menyatakan dana dari hasil aksi ini sepenuhnya akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja Bank Amar, yakni untuk pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.