Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia berinisiatif untuk memperluas Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui cross-border QR (Quick Response) yang merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dengan beberapa negara Asean.
QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. Ini merupakan sebuah aplikasi hasil kolaborasi industri sistem pembayaran bersama Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.
Sementara itu, cross-border QR merupakan salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi infrastruktur pembayaran, untuk perdagangan, pengiriman uang, sistem pembayaran ritel dan pasar modal.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengatakan, cross-border QR memberikan lebih banyak opsi bagi pengguna di ruang pembayaran lintas batas dan berfungsi sebagai kunci untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, serta menjaga stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Settlement (LCS) yang lebih luas.
Saat ini, Doni menyampaikan bahwa Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia (BNM) dan Bank of Thailand telah meluncurkan uji coba cross-border QR. Dengan cross-border QR, konsumen dan penjual di kedua negara dapat melakukan dan menerima pembayaran untuk barang dan jasa melalui QR Code secara instan.
"Kolaborasi ini sekaligus menandai pencapaian tonggak penting dalam Asean Payment Connectivity Initiative, yang bertujuan untuk mempromosikan integrasi keuangan di kawasan Asean," kata Doni dalam Casual Talk On Digital Payment Innovation of Fintech, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga
Inisiatif ini menurutnya juga sejalan dengan Roadmap Pembayaran Cross-border FSB yang telah disahkan oleh G20 pada tahun 2020. Adapun roadmap ini bertujuan untuk mencapai pembayaran lintas batas yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, sambil memastikan keselamatan dan keamanan.
Jika implementasi roadmap berhasil, menurut Doni, ini akan memiliki manfaat yang luas bagi warga negara dan ekonomi di seluruh dunia.
"Layanan pembayaran lintas batas, yang dapat memberikan layanan yang lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih inklusif, memiliki manfaat yang luas bagi masyarakat dan perekonomian di seluruh dunia, mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan internasional, pembangunan global, dan inklusi keuangan," ungkapnya.