Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menilai penggunaan kartu debit hingga saat ini masih menjadi salah satu alat pembayaran andalan nasabah perseroan.
Tercatat, hingga Desember 2021, jumlah kartu debit yang beredar sebesar 24,5 juta dibandingkan dengan periode 2020 sebesar 22,5 juta. Selain itu, sepanjang 2021, emiten bank bersandi BBCA ini mencatat transaksi kartu debit sebesar Rp190 triliun.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan kartu debit BCA merupakan fasilitas bagi pemilik rekening tabungan BCA.
Di samping itu, Hera menyatakan ada 4 keuntungan penggunaan kartu debit BCA. Pertama, kemudahan pembayaran online di berbagai situs, aplikasi, atau layanan online.
Kedua, memberikan kenyamanan transaksi debit di jutaan gerai berlogo debit BCA untuk transaksi di dalam negeri dan puluhan juta gerai di luar negeri yang terkoneksi melalui jaringan Mastercard.
Ketiga, kemudahan mengubah PIN (Personal Identification Number) maupun pemblokiran kartu melalui aplikasi BCA mobile.
Baca Juga
Keempat, kartu debit BCA memberikan kemudahan tarik tunai serta pembayaran melalui ATM BCA mulai dari PLN, kartu kredit, telepon, hingga pembelian pulsa.
“Di sisi lain, kami mencermati bahwa digitalisasi teknologi yang kini semakin dibutuhkan telah mendorong pertumbuhan transaksi cashless melalui berbagai metode pembayaran,” kata Hera kepada Bisnis, Selasa (15/2/2022).
Sementara itu, BCA juga terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS sebagai salah satu metode pembayaran nontunai (cashless).
Hingga Desember 2021, Hera menyampaikan BCA mencatatkan transaksi menggunakan QRIS tumbuh 891 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp5,4 triliun.
Hera menyampaikan, ke depan, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital.
“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan,” pungkasnya.