Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) berencana akan melakukan penambahan modal dasar dengan meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp2,5 triliun menjadi Rp5 triliun.
Hal itu disampaikan Direksi BANK dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/2/2022).
“Modal dasar perseroan berjumlah Rp5 triliun terbagi atas 50 miliar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,” tulis Direksi Bank Aladin Syariah, dikutip Selasa (1/3/2022).
Mengenai hal itu, Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi mengatakan instrumen penambahan modal perseroan akan dilakukan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi. Pasalnya, menurut Dyota, masing-masing instrumen memiliki keunggulan masing-masing.
“Menurut saya terlalu dini untuk saya bilang kita memakai instrumen A atau instrumen B. Kita baru tahu instrumen yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi seperti ini adalah instrumen B. Jadi kita enggak pakai instrumen A, bisa juga kebalikannya. Jadi kita lumayan fleksibel dari sisi instrumen [penambahan modal],” kata Dyota kepada Bisnis, Selasa (1/3/2022).
Lebih lanjut, Dyota mengungkapkan emiten bersandi saham BANK ini belum mau membuka terkait berapa target dana yang akan dihimpun melalui aksi penambahan modal tersebut.
“Kalau minimalkan kita harus Rp3 triliun dari OJK. Tapi selebihnya itu saya belum bisa disclose, yang pasti [target] lebih dari itu, tapi lebihnya berapa itu saya belum bisa sebut,” jelasnya.
Kendati demikian, Dyota mengungkapkan target yang akan dihimpun perseroan dalam aksi penambahan modal yakni di atas Rp3 triliun. “Saya enggak bisa kasih angkanya. Tapi yang pasti di atas Rp3 triliun tahun ini,” imbuhnya,
Saat Bisnis menanyakan jadwal aksi penggalangan dana tersebut, Dyota juga enggan memberikan jawaban. Namun, dia pastika aksi tersebut akan digelar sebelum Desember 2022.
“Nanti tahunya kita bareng-bareng kita keputusan publik. Saya enggak boleh kasih tahu.Kalau mau sih, saya mau kasih tahu, tapi boleh enggak boleh,” pungkasnya.