Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menetapkan 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2021 atau sekitar Rp16,82 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Nilai dividen yang dibagikan setara dengan Rp360,5 per lembar saham. Kemudian, sebanyak 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.
Dari nilai tersebut, Bank Mandiri juga menyetorkan kepada Negara Republik Indonesia sebesar Rp8,75 triliun atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri. Dana akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk dapat berkontribusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah. Perseroan akan melanjutkan transformasi digital pada produk dan layanan keuangan agar makin andal dan terpercaya.
"Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis (10/3).
Dia menuturkan, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana pada 2022.
Baca Juga
Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan pada level yang kurang lebih sama dengan Desember 2021.
Darmawan menambahkan optimistis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
"Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik,“ imbuh Darmawan.