Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa volume perdagangan dan investasi antarnegara di Asia Tenggara mengalami peningkatan berkat kerjasama mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS).
Baca Juga
BI mencatat, total nilai transaksi LCS meningkat, mencapai US$2,53 miliar pada 2021, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$797 juta. Sementara untuk tahun ini, BI menargetkan transaksi LSC naik sebesar 10 persen.
Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, LCS merupakan bentuk upaya BI guna mendukung otorisasi pembayaran lintas batas.
Sejak 2018 lalu, BI telah menginisiasi kerjasama LCS dengan Malaysia dan Thailand guna mendorong penggunaan mata uang lokal oleh pelaku usaha untuk menyelesaikan transaksi perdagangan bilateral kedua negara.
Kerjasama serupa juga telah diterapkan dengan Jepang pada Agustus 2020, dan China pada September 2021.
Doni mengatakan, transisi pencatatan metode LCS yang difasilitasi oleh bank yang ditunjuk sebagai Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) perlu dilakukan beberapa penyesuaian.
Selain itu, menurut Doni, untuk bisa pulih dari pandemi Covid-19, maka diperlukan sinergi antarnegara.
"Kemungkinan untuk pulih dari pandemi Covid-19 bisa dicapai dengan sinergi, yaitu melalui pendekatan inovatif dan merangkul era digital," kata Doni dalam acara Digitalizing The Payment System In Supporting The Creation Of An Inclusive Economy In Indonesia pada Selasa (15/3/2022).