Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BUMN Bersiap Kerek Suku Bunga

Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Sunarso mengatakan cepat atau lambat suku bunga kredit di Indonesia akan terkerek naik seiring dengan kondisi perekenomian global.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso menjawab pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) Sunarso menjawab pertanyaan awak media sesuai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan bank milik negara (Himbara) bersiap untuk menaikkan suku bunga kredit pada tahun ini. 

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso mengatakan hal itu seiring dengan kondisi inflasi global. Dengan kondisi tersebut, suku bunga kredit cepat atau lambat akan terkerek. 

“Pasti responsnya nanti suku bunga itu, cepat atau lambat sudah pasti naik. Tinggal nanti berapa naiknya itu masih [dibahas]” kata Sunarso kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Senada, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar mengatakan saat ini dunia sudah memasuki era suku bunga mahal. Indonesia lambat laun akan mengikuti tren tersebut. 

“Eranya sudah mau naik [suku bunga kredit], tetapi paling tidak, mungkin akan tetap [tidak akan turun]” kata Royke. 

Dia mengatakan dalam menaikkan suku bunga kredit, perbankan akan melihat kondisi nasabah. Hal terpenting adalah jangan sampai pasar mengalami guncangan. 

Sementara itu dalam Rapat Dewan Gubernur terakhir, Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen. Bank Sentral telah menjaga BI7DRR pada level itu sejak 18 Februari 2021. 

Hal itu dilakukan guna menjaga perekonomian Indonesia dari dampak krisis akibat Covid-19 dan juga upaya pemulihan yang telah dilakukan sejak tahun lalu. Sebagai catatan, sejak pertama virus Corona tercatat di Indonesia, Bank Sentral telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin (bps). 

Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit atau pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional. Regulator mencatat rata-rata suku bunga deposito telah turun 106 bps sejak Februari 2021. Di pasar kredit, suku bunga kredit turun 30 bps pada periode yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper