Bisnis.com, JAKARTA - Platform pendanaan bersama (tekfin P2P lending) klaster produktif PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia makin optimistis mencapai target penyaluran pinjaman sepanjang tahun ini.
Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran mengungkap bahwa optimisme ini tercermin dari kinerja jelang habis kuartal I/2022 yang telah mencapai lebih dari Rp600 miliar, tumbuh hingga 76 persen (year-on-year/yoy).
Rata-rata penyaluran pinjaman bulanan Akseleran pun telah meningkat ke kisaran Rp230 miliar per bulan. Alhasil, sejak awal beroperasi, total akumulasi penyaluran pinjaman Akseleran telah mencapai lebih dari Rp4,2 triliun.
"Ini semakin memperkuat Akseleran untuk merealisasikan target penyaluran pinjaman usaha di akhir tahun ini mencapai sebesar Rp4 triliun per tahun, dengan kualitas pinjaman dari rasio kredit bermasalah [NPL] tetap terjaga rendah di bawah 1 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).
Ivan mengungkap bahwa di tengah maraknya permintaan permodalan dari UMKM, pihaknya sudah tancap gas sejak awal tahun, sampai-sampai penyaluran bulanan pada Januari 2022 berhasil tumbuh hingga hampir 100 persen (yoy) dibandingkan Januari 2021.
"Kami melihat potensi terhadap modal kerja bagi UMKM masih sangat besar dan Akseleran sudah support lebih dari 3.000 peminjam, didukung oleh 175.000 lebih pemberi pinjaman [lender] perorangan yang tersebar merata dari Aceh hingga Papua, dan 12 institutional lender yang berasal dari perbankan maupun Lembaga Jasa Keuangan lainnya termasuk BPR," tambahnya.
Baca Juga
Adapun, melalui torehan penyaluran pinjaman usaha yang terus meningkat ini, Akseleran optimistis akan melewati momen Ramadan 2022 dengan performa yang tetap tumbuh dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, 10 besar wilayah penyebaran untuk penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang tertinggi telah berimbang jumlahnya antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
"Sekarang lima besar wilayah di Luar Pulau Jawa bagi Akseleran, antara lain Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara. Secara kumulatif, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di Luar Pulau Jawa hingga pertengahan Maret 2022 sudah mencapai 9 persen sampai 10 persen atau mengalami kenaikan sekitar 4 persen dibandingkan realisasi di bulan Oktober 2021," jelasnya.
Ke depan, Akseleran masih akan menjaga NPL di angka 0,06 persen, mencerminkan kredibilitas penyaluran pinjaman dengan harapan mampu menarik minat lebih banyak masyarakat menjadi lender di platform Akseleran.
Terlebih, Akseleran memiliki proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak, sehingga lender tak perlu khawatir apabila ada hal-hal tak terduga yang menimpa usaha para borrower.
"Selain itu, Akseleran selalu memfokuskan setiap bisnis usaha yang memiliki cashflow baik serta tetap memperbesar porsi pinjaman dari invoice financing. Ini menunjukkan upaya Akseleran untuk dapat memberikan peace of mind kepada seluruh lender agar tetap nyaman melakukan pengembangan dana," tutupnya.