Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Kaya BRI (BBRI) Tumbuh Dua Digit per April 2022

Seiring dengan tren pertumbuhan bisnis perseroan, bisnis wealth management BRI (BBRI) diproyeksi ikut terkerek. 
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI memacu pertumbuhan nasabah wealth management dengan sejumlah strategi pada tahun ini. 

Corporate Secretary Bank BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan seiring dengan tren pertumbuhan bisnis perseroan, bisnis wealth management diproyeksi ikut terkerek. 

Dengan layanan perbankan prima, investasi BRI dan bancassurance BRI yang masih diminati sebagai proteksi pada masa depan dengansegala kondisi, dia berharap jumlah nasabah Wealth Management pada tahun ini dapat tumbuh melesat lebih dari 15 persen yoy. 

“Hingga periode April 2022, tercatat jumlah nasabah kelolaan Wealth Management BRI tumbuh lebih dari 24 persen yoy,” kata Aes kepada Bisnis, Sabtu (16/4/2022). 

Aes menambahkan untuk menjadi nasabah BRI Prioritas, nasabah dapat menempatkan asset under management (AUM) berupa produk simpanan, investasi maupun proteksi minimal Rp500 juta. Adapun untuk menjadi nasabah BRI private penempatan AUM minimal mencapai Rp15 miliar. 

Dengan menjadi nasabah prioritas, lanjutnya, nasabah akan mendapatkan manfaat seperti pendampingan oleh Financial Advisor BRI yang berpengalaman, sehingga dapat melakukan evaluasi keuangan, mempersiapkan keuangan, dan melindungi diri dengan proteksi asuransi BRI. 

Lebih lanjut, kata Aes, seiring dengan meningkatnya kebutuhan HNWI (high net worth individual), BRI menyediakan layanan bernilai tinggi kepada Pribadi Istimewa BRI Private melalui Private Banker profesional dengan produk dan layanan yang personal seperti konsultasi, investasi, asuransi, hingga perencanaan pensiun, dan pewarisan aset ke generasi berikutnya.

Sekadar informasi dana pihak ketiga (DPK) BRI pada Februari 2022 mencapai Rp1.092,43 triliun, tumbuh 9,75  persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp995,33 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper