Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mencatatkan total laba bersih tahun berjalan senilai Rp411 miliar pada kuartal I/2022, tumbuh 9,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp375 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, pertumbuhan laba tersebut salah satunya didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh sebesar 17 persen year on year/yoy menjadi Rp1,17 triliun. Adapun Pendapatan setelah distribusi bagi hasil pada kuartal I/2021 senilai Rp1 triliun.
Dari sisi aset, BTPN Syariah mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,43 persen yoy menjadi Rp19,18 triliun pada 3 bulan pertama 2022. Piutang murabahah BTPN Syariah tercatat sebesar Rp10,62 triliun, tumbuh 1,86 persen yoy. Sementara itu surat berharga yang dimiliki tercatat sebesar Rp6,75 triliun, naik sebesar 13,01 persen yoy.
Dana simpanan wadiah yang dibukukan BTPN Syariah tercatat sebesar Rp2,07 triliun, tumbuh tipis 0,19 persen yoy. Adapun investasi non profit sharing tercatat sebesar Rp8,97 triliun, tumbuh 0,72 persen yoy.
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum BTPN Syariah tercatat sebesar 53,01 persen, tumbuh 2.31 bps dibandingkan dengan kuartal I/2021 yang sebesar 50,70 persen.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN Syariah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp61,75 per lembar saham, atau setara dengan Rp475,6 miliar. Pembagian dividen ini tidak terlepas dari kinerja positif yang diraih Bank BTPN Syariah sepanjang 2021.
Baca Juga
Rapat juga menyetujui laba ditahan sebesar Rp969,4 miliar untuk mendukung usaha perseroan ke depan.
“Pertumbuhan pembiayaan bank dengan kualitas yang sehat dan terjaga adalah bukti dukungan kuat dari seluruh stakeholders yang telah turut terlibat bersama menjadi bagian dari BTPN Syariah, berkomitmen dalam memberdayakan keluarga prasejahtera produktif yang terus fokus kami lakukan,” tutur Direktur BTPN Syariah Arief Ismail.