Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) siap melaksanakan aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 1.999.933.723 saham baru. Harga pelaksanaan rights issue dipatok Rp2.000 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, jumlah saham baru yang akan diterbitkan itu mencapai 11,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh BANK. Adapun, jumlah dana yang akan diterima dalam rights issue ini diperkirakan mencapai Rp4 triliun.
“Rencana penggunaan dana akan dipergunakan untuk penyaluran pembiayaan untuk mendukung kinerja perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Aladin Syariah, Mayang Ekaputri, dalam surat yang ditujukan pada otoritas bursa, Senin (9/5/2022).
Setiap pemegang 100.000 saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 19 Mei 2022, berhak memperoleh 12.505 HMETD. Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp2.000.
Dalam aksi tersebut, PT Aladin Global Ventures (AGV), yang menggenggam 60,21 persen saham Bank Aladin Syariah, tidak akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan. AGV akan melepas seluruh hak yang dimiliki kepada publik melalui mekanisme pasar.
Sementara itu, perseroan menetapkan tanggal cum dan ex HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi akan berlangsung pada 17 dan 18 Mei 2022.
Baca Juga
Bank Aladin Syariah pada awal April 2022, telah mengumumkan adanya investor baru yakni perusahaan asuransi digital asal China, ZA Tech Global.
Presiden Direktur Bank Aladin Dyota Mahottama Marsudi mengatakan kolaborasi dengan ZA Tech dilakukan untuk mengambil kesempatan dan memastikan layanan finansial yang apik. “Kami sangat bangga mengumumkan bahwa Zhong An Tech menjadi satu investor kami," jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I/2022, Bank Aladin mencatatkan total rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp43,98 miliar, berbalik dari posisi untung sebesar Rp1,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut membuat aset perseroan pada kuartal I/2022 turun sebesar 40,03 persen, dibandingkan dengan kuartal keempat tahun lalu. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Bank Aladin membukukan aset senilai Rp1,30 triliun.
Adapun, penempatan dana pada Bank Indonesia tercatat sebesar Rp363,06 miliar, turun 68,57 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2021. Tidak ada pembiayaan bagi hasil maupun piutang selama periode Januari-Maret 2022.
Penurunan juga terjadi pada dana investasi nonprofit sharing sebesar 78,03 persen secara kuartalan menjadi Rp228,31 miliar pada kuartal I/2022, dengan kontraksi paling tajam terdapat di deposito sebesar 82,4 persen qtq menjadi Rp176 miliar.
Untuk pendapatan dari penyaluran dana, meski tidak ada pembiayaan yang disalurkan, tetap tumbuh 30,8 persen secara tahunan menjadi Rp12,5 miliar.