Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mencatatkan penurunan aset sebesar 40,03 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan kuartal IV/2021. Selama 3 bulan pertama 2022, aset Bank Aladin tercatat senilai Rp1,30 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan BANK, Kamis (5/5/2022), penempatan dana pada Bank Indonesia tercatat sebesar Rp363,06 miliar, turun 68,57 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan kuartal IV/2021. Tidak ada pembiayaan bagi hasil maupun piutang selama periode Januari-Maret 2022.
Kemudian, penurunan juga terjadi di dana investasi nonprofit sharing sebesar 78,03 persen quartal to quartal (qtq) menjadi Rp228,31 miliar pada kuartal I/2022, dengan kontraksi paling tajam terdapat di deposito sebesar 82,4 persen qtq menjadi Rp176 miliar.
Adapun untuk pendapatan dari penyaluran dana, meski tidak ada pembiayaan yang disalurkan, tetap mencatatkan pertumbuhan sebesar 30,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp12,5 miliar. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pendapatan lainnya yang tercatat sebesar Rp12,5 miliar pada.
Dengan sejumlah catatan yang ditorehkan, Bank Aladin pun tercatat berbalik rugi pada kuartal I/2022 dengan total rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp43,98 miliar dari posisi untung sebesar Rp1,41 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, Bank Aladin Syariah mengumumkan perusahaan raksasa asuransi digital asal China ZA Tech Global Limited akan menjadi investor perusahaan. Belum diketahui porsi kepemilikan saham ZA Tech Global di BANK.
Baca Juga
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi menaruh sejumlah harapan dengan masuknya investor strategis ZA Tech Global Limited atau ZA Tech ke perseroan.
Kerja sama ini menggabungkan tujuan untuk memberikan edukasi dan perencanaan keuangan dengan produk asuransi yang tepat dan terjangkau di Indonesia menjadi satu kesatuan visi.
“Sejak Bank Aladin launching dan di setiap event yang kami adakan, kami selalu menyebutkan bahwa kami ingin memastikan bahwa kami bisa melayani underbanked, unbanked, dan UKM di Indonesia,” kata Dyota.
Dyota mengungkapkan bahwa kerja sama Bank Aladin dengan ZA Tech merupakan wujud nyata dari komitmennya untuk mendukung transformasi digital perusahaan asuransi dan mempercepat adopsi InsurTech di Indonesia.
Sementara itu, General Manager ZA Tech Southeast Asia Young Yang menjelaskan selama 1 tahun terakhir perusahaan terus menjalin komunikasi dengan Bank Aladin. Hal itu dilakukan untuk mengetahui visi misi dari Bank Aladin.
“Sudah menjadi tradisi kami sebagai perusahaan bahwa sebelum kami memasuki pasar atau kemitraan dengan siapa pun yang meluangkan waktu untuk memahami apa misi dan visi mereka dan bagaimana orang bekerja dan apa masalah atau komitmen yang mereka miliki. Jadi itulah yang kami lakukan di masa lalu, satu tahun dengan Bank Aladin,” kata Yang.