Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN (BBTN) Hadirkan Terobosan Pemasaran, Suku Bunga Mulai dari 2,2 Persen

Program BTN tersebut menawarkan berbagai fitur menarik, antara lain suku bunga mulai dari 2,22 persen fixed selama 1 tahun, serta bebas biaya provisi, administrasi, dan appraisal.
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) merilis program pemasaran bertajuk Billionaire Developer Special Privilege 2022 untuk menyambut geliat pasar properti di tengah melandainya pandemi Covid-19.

Program ini diperuntukan bagi 22 developer yang telah berkontribusi signifikan dalam merealisasikan kredit pemilikan rumah maupun apartemen (KPR/KPA) non-subsidi Bank BTN pada 2021.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar menjelaskan program tersebut menawarkan berbagai fitur menarik, antara lain suku bunga mulai dari 2,22 persen fixed selama 1 tahun, serta bebas biaya provisi, administrasi, dan appraisal.

“Program ini berlaku untuk akad kredit hingga 31 Juli 2022,” ujar Hirwandi dalam keterangan tertulis, yang diterima Bisnis pada Selasa (10/5/2022).

Adapun, ke-22 developer tersebut mencakup Gred Group, Duta Putra Land, Citra Swarna Group, Bersatu Sukses Group, Kalindo Group, Lentera Sinergi Utama, Alana Group, Mahkota Group, Kesuma Agung Selaras, Gan Property Group, dan MAS Group.

Kemudian, PT Hikmah Alam Sentosa, Karya Makmur, Alamindo Trulynusa, Widia Persada, ISPI Group, Arya Lingga Manik, Fast Manajemen Properti, Budi Mustika, Jade Development Group, Perum Perumnas dan Adhi Commuter Properti.

Hirwandi menambahkan, selain program spesial, Bank BTN juga memberikan manfaat dalam bentuk kebijakan kredit konsumer yang diberikan berdasarkan segmentasi pengembang.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon L. P. Napitupulu mengatakan realisasi KPR non-subsidi Bank BTN tetap tumbuh meski dalam kondisi pandemi. Tahun lalu, penyaluran KPR non-subsidi BTN tumbuh 4,14 persen secara tahunan menjadi Rp83,25 triliun.

Menurutnya, berbagai insentif yang diberikan Pemerintah berhasil menjaga daya beli konsumen dan secara perlahan namun. Kondisi ini kemudian berdampak positif terhadap permintaan kredit rumah yang terus meningkat.

“Saat ekonomi semakin pulih seperti sekarang ini serta pandemi Covid-19 berlalu sepenuhnya, kami optimistis permintaan KPR baik subsidi maupun non-subsidi tahun ini akan dapat meningkat lebih tinggi lagi,” tutur Nixon.

Pada 2022, emiten bank dengan kode saham BBTN ini membidik pertumbuhan penyaluran kredit pada sebesar 9 persen hingga 11 persen. Pertumbuhan kredit akan sejalan dengan peningkatan laba yang dipatok 11 persen – 13 persen, serta kenaikan aktiva produktif.

Selain itu, BBTN memproyeksikan dana pihak ketiga (DPK) dapat tumbuh sejalan dengan kredit yakni di kisaran 9 persen hingga 11 persen. Margin bunga bersih (NIM) dipatok mencapai 4 persen lebih dan biaya dana (cost of fund/CoF) dijaga di bawah 3,2 persen.

Dari sisi rasio profitabilitas, BTN menargetkan return on asset (RoA) berada di level 0,9 persen hingga 1 persen, dan return on equity (RoE) di kisaran 13 persen – 14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper