Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna mencatat kenaikan laba bersih sebesar 17,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp13 miliar pada kuartal I/2022.
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh penyaluran kredit sebesar Rp8,5 triliun atau naik 5,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,1 triliun. Sebanyak 40 persen dari total kredit tersebut disalurkan secara langsung untuk menopang pertumbuhan usaha dan investasi UMKM.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan selalu berupaya memberdayakan UMKM dan meningkatkan kualitas layanan perbankan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Perseroan juga menjalin kolaborasi dengan mitra strategis agar UMKM yang selama ini tidak tersentuh layanan keuangan formal, kini banyak yang dapat menikmatinya.
“Kami menyiapkan pembiayaan yang disalurkan melalui perusahan P2P dan fintech lending demi menjamin dukung pendanaan kepada UMKM di pelosok,” kata Henky dalam siaran pers, Selasa (17/5/2022).
Henky mengatakan hingga saat ini nilai pembiayaan dari perseroan ke UMKM naik lebih dari 2 kali lipat hingga ratusan miliar rupiah dibandingkan dengan yang disalurkan pada tahun sebelumnya.
Nilai pembiayaan akan terus meningkat sejalan dengan komitmen Bank Sampoerna yang ingin menjadikan UMKM tuan di rumah sendiri.
Dia menambahkan kondisi ekonomi yang telah makin baik memungkinkan Bank untuk melepaskan dana mahal.
Bersama dengan peningkatan kredit, pelepasan dana mahal, membuat rasio pinjaman terhadap DPK (Loans to Deposits Ratio) meningkat menjadi 94,1 persen per akhir Maret 2022, dibandingkan dengan 73,8 persen pada satu tahun sebelumnya.
“Hal ini berimplikasi pula pada peningkatan pendapatan bunga bersih yang untuk kuartal pertama tahun 2022 mencapai Rp 209,1 miliar, meningkat 30,0 persen dibandingkan dengan yang dibukukan pada kuartal pertama tahun 2021,” kata Henky.
Sejalan dengan ketentuan modal minimum bank yang mengharuskan Bank memiliki modal minimum sebesar Rp2 triliun dan Rp3 triliun berturut-turut pada akhir 2021 dan 2022, Bank Sampoerna menerima tambahan modal sebesar lebih dari Rp 900 miliar dalam 12 bulan terakhir hingga Maret 2022.
Dengan demikian rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) meningkat menjadi 30,6 persen dibandingkan dengan 19,4 persen pada akhir Maret 2021.