Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Livin Logo Kuning, Bank Mandiri (BMRI) 'Pede' Pinjaman Konsumer Tumbuh 8 Persen

Bank Mandiri (BMRI) akan memaksimalkan fungsi aplikasi super yang dimiliki yakni Livin by mandiri guna meningkatkan kredit konsumer.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kedua kiri) dalam konferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022. /Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan kredit konsumsi hingga akhir 2022 tumbuh sekitar 8 - 10 persen.

EVP Consumer Loans Bank Mandiri, Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan perseroan optimistis kredit konsumsi mampu tumbuh mendekati dobel digit pada tahun ini sejalan dengan kondisi perekonomian yang mulai pulih.

“Kami berharap [kredit konsumer] masih dapat tumbuh mendekati double digit sekitar 8 persen - 10 persen,” kata Ignatius kepada Bisnis, Kamis (2/6/2022).

Untuk mencapai target tersebut, kata Ignatius, perseroan akan memaksimalkan pemasaran kredit melalui cross selling dengan mengincar karyawan korporasi yang menjadi debitur Bank Mandiri.

Bank Mandiri, lanjutnya, akan memberikan kemudahan proses pengajuan kredit dan bunga yang lebih terjangkau kepada karyawan yang tergabung dalam korporasi mitra Bank Mandiri.

“Apalagi jika mereka sudah menggunakan Livin, kami bisa menawarkan dari aplikasi tersebut jika mereka ingin mengambil KPR, kendaraan dan lain sebagainya,” kata Ignatius.

Adapun mengenai tantangan yang akan dihadapi pada tahun ini, menurutnya, adalah potensi naiknya suku bunga.

Ignatius memperkirakan seiring dengan naiknya suku bunga di Amerika Serikat, pada kuartal III/2022 kemungkinan suka bunga di Tanah Air akan mengikuti.

Dengan naiknya suku bunga, lanjut Ignatius, biasanya permintaan terhadap kredit akan sedikit melandai, khususnya untuk kredit pemilikan rumah (KPR).

Dari sisi kredit kendaraan bermotor (KKB) tantangannya adalah keterbatasan suplai akibat krisis cip. Permintaan kredit untuk segmen ini masih tinggi,

“Untuk mobil secara umum suku bunganya masih murah tetapi untuk suplainya masih susah,” kata Ignatius.

Dia menjelaskan pada April 2022 KPR Mandiri tumbuh sebesar 7,5 persen year on year/yoy. Sementara itu KKB tumbuh 11 persen yoy, didorong oleh pelonggaran mobilitas masyarakat dan perayaan Hari Raya Idulfitri.

“Kartu kredit bangkit karena mal-mal sudah buka, dan orang sudah boleh keluar negeri dan keluar kota, jadi kartu kredit tumbuh di atas 10 perseh yoy,” kata Ignatius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper