Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIF Group Siap Lunasi Obligasi Senilai Rp1,04 Triliun

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (7/6/2022), obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance Tahap I Tahun 2019 Seri B. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 25 Juni 2022.
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). /Bisnis-Himawan L Nugraha
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Federal International Finance (FIF Group) menyampaikan kesiapan dana untuk pelunasan obligasi yang segera jatuh tempo senilai Rp1,04 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (7/6/2022), obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance Tahap I Tahun 2019 Seri B. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 25 Juni 2022.

"Perseroan telah menyediakan dana pelunasan pokok dan kupon bunga untuk Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance dengan tingkat bunga tetap Tahap I Tahun 2019 Seri B sebesar Rp1.042.326.000.000," tulis Direktur FIF Group Hugeng Gozali dalam laporannya.

Dengan telah tersedianya dana tersebut, manajemen FIF Group memastikan perseroan akan dapat melakukan pelunasan atas obligasi tersebut.

Sementara itu, sepanjang tahun ini, FIF Group menargetkan penyaluran pembiayaan dapat mencapai Rp35 triliun-Rp37 triliun. Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya mengatakan, total penyaluran pembiayaan FIF telah mencapai sekitar Rp10 triliun hingga April 2022, sehingga realisasi penyaluran pembiayaan tahun ini diestimasi dapat mencapai Rp30 triliun lebih.

"Kami berharap di semester II/2022 bisa lebih besar dari 4 bulan pertama ini. Jadi target pembiayaan yang kami kucurkan di 2022 sekitar Rp35–Rp37 triliun," ujar Margono dalam acara Silaturahim dan Halal Bi Halal FIF Group secara virtual, Rabu (25/5/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan penyaluran pembiayaan perseroan masih akan didominasi oleh pembiayaan sepeda motor baru yang porsinya mencapai 65 persen. Kemudian, pembiayaan ke segmen motor bekas 30 persen, serta pembiayaan multiproduk dan syariah sebesar 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper