Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok, Saham Grup Panin Terafiliasi Lo Kheng Hong Masih Berlompatan

Saham-saham Grup Panin, yang sebagian kecil dimiliki investor kawasan Lo Kheng Hong, tetap menguat meski IHSG ambruk hingga 2 persen.
Mumin Ali Gunawan, Bos Grup Panin. Saham-saham Grup Panin tetap menguat meski IHSG ambruk hingga 2 persen./Bank Panin
Mumin Ali Gunawan, Bos Grup Panin. Saham-saham Grup Panin tetap menguat meski IHSG ambruk hingga 2 persen./Bank Panin

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham Grup Panin, yang masuk menjadi sebagian portofolio saham Lo Kheng Hong, melonjak meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/6/2022).

Pukul 10.30 WIB, IHSG turun 2,04 persen atau 144,74 poin menjadi 6.941,9. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.927,59-6.996,71.

Saham-saham Grup Panin tetap menguat meski IHSG ambruk. Hingga pukul 10.15 WIB, saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) memimpin pergerakan di antara saham Grup Panin.

PNBS melonjak 15,12 persen atau naik 13 poin ke level Rp99 per saham. Adapun volume yang diperdagangkan saham PNBS mencapai 1,32 miliar saham dengan transaksi mencapai Rp133,35 miliar, serta market cap sebesar Rp3,88 triliun.

Tak mau kalah, PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) juga melompat 4,44 persen ke level Rp1.765. Volume yang diperdagangkan saham PNBN mencapai 45,42 juta dengan turnover Rp77,11 miliar. Sementara itu, market cap mencapai Rp42,50 triliun.

Berikutnya disusul oleh PT Paninvest Tbk. (PNIN) yang juga ikut naik 3,63 persen ke level Rp1.000 dengan volume yang diperdagangkan mencapai 30,35 juta. Sementara itu, nilai turnover saham PNIN mencapai Rp30,15 miliar dan market cap tembus Rp4,07 triliun

Selanjutnya, PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) terpantau naik 0,67 persen ke level Rp302. Volume yang diperdagangkan emiten bersandi saham CFIN ini mencapai 19,86 juta dengan turnover senilai Rp6 miliar. Adapun, market cap CFIN mencapai Rp1,20 triliun.

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, naiknya harga saham Grup Panin dipicu oleh isu divestasi satu pemiliknya. Adapun kabar perusahaan Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) melepas kepemilikan saham di PNBN sebenarnya bukan hal baru.

ANZ telah lama disebut-sebut bakal menjual saham PNBN seiring dengan munculnya kebijakan single presence policy (SPP) di Indonesia. Dalam aturan tersebut sebuah perusahaan tidak diperbolehkan menjadi pemegang saham pengendali lebih dari satu bank.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Panin Herwidayatmo menyatakan bahwa hingga saat ini manajemen emiten bank dengan sandi saham PNBN itu tidak mendengar rencana penjualan saham dari pemegang saham pengendali (PSP).

“Kami dari Manajemen PaninBank malah tidak mendengar ada rencana seperti itu dari Pemegang Saham Pengendali,” kata Herwidayatmo kepada Bisnis, Senin (6/6/2022).

Investor kawakan Lo Kheng Hong menjadi salah satu pihak yang getol mengoleksi saham Grup Panin. Lo Kheng Hong tercatat memegang 5,16 persen atau 205,73 juta saham CFIN per Mei 2022. Lo Kheng Hong juga mengakui memiliki saham di PNLF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper