Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial berada di peringkat ke-4 yang paling banyak digunakan di Indonesia (37 persen). Capaian ini berada di bawah marketplace (76 persen), pembayaran digital (68 persen), dan transportasi atau ride-hailing (39 persen).
Temuan ini berdasarkan survei DSinnovative bertajuk Fintech Report 2021-2022Q1 dengan mengambil 890 responden di seluruh Indonesia. Awareness terhadap klaster investasi menunjukkan responden setidaknya mengetahui 14 platform.
Jika dikerucutkan, survei yang didukung oleh Bank Central Asia, East Ventures, dan LinkAja yang dirilis awal Juni lalu itu menunjukkan setidaknya ada empat platform yang mampu dikenal lebih dari separuh total responden pada segmen teknologi finansial.
Platform investasi reksadana Bibit.id atau Bibit disebut berada pada tingkat awareness tertinggi hingga 90 persen. Berikutnya, Ajaib dikenal 80 persen responden. Ada pula, Pluang 69 persen, dan Stockbit 52 persen yang menjadi dua platform yang diketahui hingga separuh dari total responden. Adapun dalam survei ini, Bareksa mengalami penutunan peringkat menjadi 49 persen. Padahal dalam survei-survei terdahulu kerap menembus jajaran teratas platform investasi di Tanah Air.
Di samping itu, ada Tanamduit dengan 34 persen, Raiz Invest 30 persen, E-mas 27 persen, Bmoney 21 persen, Kelola 19 persen, Invisee 16 persen, Treasury 15 persen, Fundtastic 12 persen, dan Halofina 10 persen.