Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Pengaruhi DPK, BCA Digital: Fokus Kami Layanan

BCA Digital menyebutkan menyiapkan strategi layanan guna meningkatkan nasabah.
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman
Presiden Direktur BCA Digital (BLU) Lanny Budiati./Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) dengan aplikasi Blu fokus menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, di tengah persaingan bank digital yang makin ketat dan tekanan inflasi.

Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan perusahaan selalu mendengarkan suara konsumen dalam membangun fitur-fitur blu sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah, meningkatkan kualitas produk, serta layanan Blu.

Di tengah persaingan bank digital yang makin kompetitif dan inflasi yang terus meningkat, BCA Digital akan terus mengembangkan dan memperluas skala ekosistem digital Blu, aplikasi m-Banking milik BCA Digital, dengan menambah kemitraan dengan partner bisnis lainnya.

“Bagi BCA Digital kepuasan nasabah merupakan prioritas utama,” kata Lanny kepada Bisnis, Rabu (6/7).

Lanny menjelaskan melalui aplikasi mobile banking blu, BCA Digital memberikan suku bunga yang kompetitif yakni, bluAccount sebesar 0.5 persen p.a, bluSaving dan bluGether sebesar 3 persen p.a, bluDeposit berkisar antara 3.5 persen hingga 4 persen sesuai ketentuan yang berlaku.

Adapun hingga Juni 2022, dana pihak ketiga (DPK) yang terkumpul mencapai Rp4,2 triliun.

BCA Digital menerapkan suku bunga tersebut dengan berbagai perhitungan dan mengikuti arahan kebijakan yang berlaku. Bunga simpanan kompetitif bank.

Bagi nasabah, menurut Lanny, faktor kepercayaan menjadi sangat penting. BCA selaku shareholder selalu memberikan contoh dalam menjaga kepercayaan nasabah sebaik mungkin. Maka dari itu BCA Digital juga akan selalu menjaga kepercayaan nasabah dan memastikan accountability, security, dan reliability terhadap produk dan layanan.

“Hal itu demi kelancaran dan kenyamanan bertransaksi untuk para nasabah kami,” kata Lanny.

Mengikuti perkembangan ekonomi dalam negeri, salah satunya terkait inflasi, kata Lanny, tentunya sedikit banyak dipengaruhi oleh situasi global. Namun, BCA Digital percaya terhadap langkah-langkah yang di siapkan oleh pemerintah dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi domestik akan berjalan dengan baik dan sesuai perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di pada 2022 maupun kedepannya.

Adapun pada tahun ini fokus target BCA Digital, ujar Lanny, adalah meningkatkan kualitas basis nasabah semaksimal mungkin, baik itu existing customer maupun nasabah baru.

“Kami mendorong para nasabah untuk menikmati layanan, mengoptimalisasi penggunaan, dan bertransaksi pada aplikasi blu,” kata Lanny.

Sebelumnya, Sebelumnya, salah satu bank digital murni di Australia, Volt, tumbang karena tekanan Inflasi di negeri tersebut yang mencapai 5,1%. Volt dikabarkan tidak mampu menghimpun dana untuk beroperasi.

Kondisi tersebut dikhawatirkan juga terjadi di Indonesia. Bank-bank digital tumbang karena terlalu 'asyik' perang suku bunga, di tengah ancaman inflasi akibat kondisi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper