Prudential Perkuat Penjulan di Kanal Bancassurance & Keagenan.
Chief Marketing & Communications Officer Prudential Indonesia Luskito Hambali mengatakan, perlambatan pertumbuhan premi tersebut disebabkan oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Seiring pulihnya ekonomi sebagai hasil dari program pemulihan ekonomi nasional yang sedang dijalankan pemerintah, Prudential optimistis terhadap pertumbuhan kebutuhan produk asuransi yang sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas pentingnya perlindungan.
Guna menggenjot kinerja, Prudential bakal terus memperkuat saluran distribusinya, baik kanal distribusi bancassurance maupun keagenan.
"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat seluruh saluran distribusi pemasaran produk Prudential Indonesia, yakni dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas dari tenaga pemasar profesional. Kami juga berupaya menghadirkan beragam produk perlindungan baru untuk menjawab kebutuhan nasabah yang kian berkembang dan beragam serta menjaga layanan terbaik bagi nasabah," kata Luskito kepada Bisnis.
Selain itu, Luskito mengimbuhkan, Prudential juga berupaya mengakselerasi transformasi digital untuk memperkuat berbagai inovasi guna mempermudah masyarakat mengakses solusi perlindungan dari Prudential Indonesia.
"Mempermudah nasabah untuk berinteraksi dengan berbagai layanan Prudential Indonesia dan beragam dukungan lainnya untuk membantu masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dan sejahtera," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menuturkan, kinerja dua kanal distribusi utama industri asuransi jiwa mengalami penurunan sepanjang kuartal I/2022. Pendapatan premi dari kanal bancassurance turun 28,2 persen year-on-year (yoy), sedangkan kanal keagenan turun 9,4 persen yoy.
"Keagenan dan bancassurance menurun karena ada aturan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM," tutur Togar.
Sebaliknya, pendapatan premi dari kanal distribusi alternatif menunjukkan peningkatan sebesar 15,3 persen yoy pada kuartal I/2022. Togar menduga peningkatan ini karena kerja sama penjualan produk asuransi melalui marketplace atau e-commerce mulai bertumbuh.
"Jadi industri sedang bertransformasi menggunakan banyak alternatif distribusi yang ada. Kami berharap semuanya bisa bertumbuh, baik agensi, bancassurance, maupun distribusi alternatif," katanya.