Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Clipan (CFIN) Hingga Semester I/2022 saat Lo Kheng Hong Borong Saham

Total pembiayaan baru CFIN di semua lini bisnis menembus Rp3,27 triliun sepanjang semester I/2022.
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta,akhir tahun lalu. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta,akhir tahun lalu. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Saat investor kawakan kembali memborong saham PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) kembali menjadi di atas 5 persen pada 6 Juli, emiten pembiayaan yang dikendalikan Grup Pan Indonesia (Panin) itu mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan 137 persen hingga paruh awal periode 2022.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengungkap bahwa total pembiayaan baru di semua lini bisnis CFIN menembus Rp3,27 triliun sepanjang semester I/2022.

"Apabila dibandingkan pembiayaan baru pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,37 triliun, artinya pertumbuhan kinerja CFIN mencapai 137 persen [year-on-year/yoy] secara tahunan," ujarnya ketika dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).

Secara terperinci, lini bisnis utama penopang pembiayaan baru anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk (PaninBank/PNBN) ini tampak bergeser dari mobil bekas menjadi mobil baru, dengan nilai masing-masing Rp1,38 triliun dan Rp1,72 triliun.

Sebagai perbandingan, pembiayaan mobil bekas pada paruh awal 2021 lalu senilai Rp739,5 miliar merupakan lini bisnis penyumbang porsi pembiayaan baru terbesar CFIN, karena lini bisnis pembiayaan mobil baru hanya Rp616,4 miliar.

Adapun, pembiayaan terkait alat berat juga naik dari Rp18,2 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp151,6 miliar pada semester II/2022. Harjanto mengungkap bahwa pembiayaan alat berat tahun lalu begitu kecil, karena baru dimulai lagi pada Mei 2021 selepas pandemi Covid-19 mulai mereda.

"Peluang di semester II/2022 nanti masih besar. Terutama di mobil baru dan mobil bekas, tapi kami juga terbuka mengejar peluang pembiayaan alat berat, serta melayani kebutuhan debitur untuk refinancing atau pembiayaan multiguna beragun kendaraan," tambahnya.

Harjanto pun optimistis berbagai tantangan pada semester II/2022 nanti, seperti potensi inflasi dan kenaikan suku bunga acuan, tak menggeser target menyalurkan pembiayaan mencapai Rp6 triliun pada akhir tahun nanti.

Sebagai perbandingan, pembiayaan baru CFIN sepanjang periode 2021 mencapai Rp3,6 triliun. Pandemi Covid-19 sempat membawa kinerja pembiayaan CFIN hanya Rp2,38 triliun sepanjang tahun. Sementara pada kondisi normal seperti periode 2019, pembiayaan CFIN rata-rata mencapai Rp8,1 triliun.

Adapun, CFIN sempat menjadi perbincangan para investor saham, karena masih menjadi satu-satunya emiten pembiayaan pilihan investor kawakan Lo Kheng Hong alias Pak Lo, yang mengaku mulai memborong saham CFIN sejak April 2021.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Pak Lo yang kerap dijuluki 'Warren Buffet Indonesia' ini sempat hilang dari daftar pemegang saham CFIN di atas 5 persen pada akhir Mei 2022 lalu.

Namun, saat ini Pak Lo tercatat kembali masuk daftar, setelah menambah kepemilikan saham CFIN pada rentang 6-8 Juli 2022. Pak Lo pun kini tercatat memiliki 203.944.700 lembar saham CFIN, atau setara dengan 5,12 persen kepemilikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper