Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sepanjang semester pertama 2022 mampu mencetak laba bersih tahun berjalan sebesar Rp28,91 miliar. Capaian tersebut membalikkan kerugian yang diraih pada semester I/2021 sebesar Rp46,7 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan dikutip Senin (1/8/2022), perolehan laba Bank Jago didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 340 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp641 miliar hingga akhir Juni 2022.
Perinciannya, pendapatan bunga perseroan melonjak 157 persen yoy menjadi Rp412 miliar diikuti dengan raihan pendapatan syariah sebesar Rp293,23 miliar. Pada saat bersamaan, beban bunga ARTO naik menjadi Rp61,5 miliar, sementara beban syariah mencapai Rp2,6 miliar.
Di sisi lain, laju penyaluran kredit emiten bank berkode saham ARTO ini juga tumbuh sebesar 70 persen year-to-date (ytd) sebesar Rp7,04 triliun. Dari jumlah tersebut, pembiayaan syariah berkontribusi sebesar Rp2,29 triliun. ARTO juga mencatatkan aset Rp14.61 triliun atau naik 19 persen ytd.
Selain itu, ARTO menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,84 triliun pada paruh pertama tahun ini, tumbuh 64 persen ytd. Peningkatan DPK ditopang oleh capaian dana murah (CASA) yang melonjak 131 persen sepanjang tahun berjalan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Bank Jago mulai menggencarkan penetrasinya di wilayah timur Indonesia dengan menyasar segmen komunitas di Kota Makassar sebagai pengguna layanan digital perseroan.
Baca Juga
Terkait hal tersebut, perseroan menggelar edukasi dan literasi keuangan syariah sembari memperkenalkan fitur anyar Jago Syariah yang diklaim mampu lebih memudahkan nasabah dalam pengelolaan keuangan berprinsip syariah.
Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar mengatakan Makassar memiliki potensi pengelolaan perbankan cukup menjanjikan karena menjadi hub untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI). Perputaran ekonomi di kota ini juga dinilai cukup cepat dan sangat besar.
“Kami punya data kota potensi keuangan syariahnya tumbuh tinggi, Makassar salah satunya karena potensi muslimnya sangat luas. Makanya kami datang, potensinya sangat besar,” kata Roy dalam acara Jago Syariah Goes To Makassar, baru-baru ini.
Apalagi, Jago Syariah saat ini tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan partner lending untuk menggarap sektor konsumtif. Targetnya hingga akhir 2022, paling tidak ada satu partner lending syariah yang akan diajak kerja sama.
Roy menjelaskan, penyaluran pembiayaan yang dilakukan Jago Syariah hingga saat ini baru berada di sektor produktif saja, seperti modal kerja dan investasi, sehingga partner lending ini dibutuhkan untuk memperluas sasaran nasabahnya.
Kerja sama tersebut nantinya akan sangat bermanfaat untuk ekspansi mereka di Makassar. Apalagi Makassar dikenal memiliki banyak nasabah perbankan dari sektor konsumtif.