Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membuka peluang untuk menaikkan suku bunga, seandainya Bank Indonesia memilih meninggikan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan sejumlah ekonom memperkirakan Bank Sentral akan menaikkan suku bunga acuan pada awal kuartal IV/2022 atau sekitar bulan September-Oktober 2022.
Dia mengatakan ketika suku bunga acuan naik, perseroan juga akan menaikkan suku bunga sebagaimana yang dilakukan oleh perbankan lainnya.
“Saya rasa biaya bunga sekarang the lowest ever. Dan apakah ada kenaikan biaya bunga? Mungkin saja tetapi kan CIMB Niaga juga tidak sendiri,” kata Lani di Jakarta, Rabu (3/8).
Sekadar informasi, per Juli 2022 suku bunga dasar kredit (SBDK) korporasi CIMB Niaga berada di level 8 persen, SBDK ritel 8,75 persen, SBDK KPR 7,25 Persen, dan SBDK nonKPR 8,5 persen.
Lani mengatakan hingga akhir tahun perusahaan akan terus memacu penyaluran kredit. Perseroan menargetkan hingga akhir 2022 kredit dapat tumbuh dikisaran 9 - 10 persen.
Baca Juga
Sementara itu posisi loan to deposit ratio/LDR atau rasio total pinjaman bank terhadap total simpanan berada di level 85 persen hingga akhir tahun. Saat ini LDR CIMB Niaga masih berada di posisi 82 persen.
“Drivernya tetap dari konsumer,” kata Lani.
Merujuk pada data presentasi korporasi CIMB Niaga, per Juni 2022 total kredit yang disalurkan CIMB Niaga mencapai Rp189,69 triliun, tumbuh 9,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Segmen korporasi menjadi kontributor terbesar dalam porsi kredit CIMB Niaga dengan porsi mencapai 38 persen, segmen konsumer pada urutan kedua dengan 33,8 persen dan komersial urutan ketiga dengan 16,5 persen.