Bisnis.com, JAKARTA — Emiten jasa pembiayaan dan sewa kendaraan milik Grup Salim, PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) optimistis kinerja laba dari segmen jasa keuangan tahun ini lebih baik.
Sebagai informasi, selain memiliki kegiatan usaha di bidang sewa, logistik, dan servis terkait kendaraan dan alat berat, IMJS juga memiliki empat perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing) terafiliasi sebagai anak usaha maupun entitas asosiasi.
Empat leasing tersebut, yaitu Indomobil Finance dan NFSI Financial Services (Nissan Finance) selaku entitas anak, serta Hino Finance dan Suzuki Finance yang sebagian sahamnya digenggam IMJS.
VP Director IMJS sekaligus Vice Chairman of Executive Board PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi optimistis bahwa moncernya bisnis pembiayaan tahun ini bisa membawa IMJS tak lagi merugi pada tutup buku periode 2022 nanti.
"Harapan kami bisnis pembiayaan bisa terus tumbuh. Apalagi kami sudah menyiapkan ketersediaan dana yang sangat cukup sebagai modal kerja pembiayaan," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Minggu (14/8/2022).
Sebagai perbandingan, pada tutup buku tahun lalu, IMJS masih mencatatkan rugi bersih Rp80,55 miliar, namun tercatat lebih baik ketimbang rugi bersih era pandemi alias akhir 2020 senilai Rp111,65 miliar.
Baca Juga
Tahun lalu, dari laba bruto senilai Rp1,4 triliun, segmen operasi bidang jasa keuangan menyumbang Rp773,1 miliar. Turun dari capaian periode 2020, di mana dari laba bruto senilai Rp1,58 triliun, porsi segmen operasi bidang jasa keuangan menyumbang Rp947,2 miliar.
Terkini, berdasarkan laporan keuangan IMJS per Juni 2022, laba bruto telah menembus Rp1,06 triliun atau tercatat tumbuh 65,5 persen (year-on-year/yoy). Ditopang jumlah pendapatan yang mencapai Rp2,4 triliun dari sebelumnya Rp1,95 triliun, sementara beban hanya naik tipis ke Rp1,34 triliun dari sebelumnya Rp1,31 triliun.
Terkhusus porsi dari segmen operasi bidang jasa keuangan per Juni 2022, pendapatan naik 31 persen yoy menjadi Rp1,01 triliun, sementara efisiensi beban mencapai 11 persen yoy menjadi Rp370,5 miliar. Alhasil, sumbangan laba bruto dari segmen operasi bidang jasa keuangan mencapai Rp641,6 miliar atau tumbuh hingga 81 persen yoy.
Sementara itu, berdasarkan kinerja unit bisnis leasing, Indomobil Finance sebenarnya mengalami penurunan aset tipis per Juni 2022, tepatnya menjadi Rp14,14 triliun dari sebelumnya Rp14,17 triliun per Desember 2021.
Hal ini disebabkan koreksi dari pos penyumbang aset terbesar Indomobil Finance, yaitu piutang sewa pembiayaan neto yang turun 3,9 persen (year-to-date/ytd) menjadi Rp7,45 triliun.
Namun, pos aset piutang pembiayaan konsumen neto tampak naik 6,9 persen ytd menjadi Rp4,96 triliun. Tagihan anjak piutang neto pun naik 31 persen ytd menjadi Rp150,5 miliar.
Pergeseran fokus pembiayaan tersebut tampak masih mampu mendorong kinerja laba-rugi Indomobil Finance secara positif. Total pendapatan naik 26,8 persen yoy menjadi Rp1,21 triliun, masih bisa mengimbangi peningkatan beban.
Alhasil, laba bersih Indomobil Finance tumbuh 88,6 persen yoy menjadi Rp109,1 miliar per Juni 2022, ketimbang periode sama sebelumnya yang hanya Rp57,8 miliar.
Sementara itu, leasing joint venture IMJS dengan Hino Motors dan Sumitomo Corporation, Hino Finance justru mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp3,71 triliun per Juni 2022 ketimbang Rp3,49 triliun per Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan IMJS, laba bersih leasing yang melayani pembiayaan truk, mobil pengangkutan, dan alat berat, terutama merek Hino ini mencatatkan laba bersih Rp32,09 miliar, terkoreksi 44 persen yoy.
Sementara itu, aset Nissan Finance terkoreksi tipis dari Rp610,1 miliar per Desember 2021 menjadi Rp608,25 miliar per Juni 2022. Namun, Nissan Finance tercatat telah mengalihkan seluruh tagihan konsumen yang dimilikinya kepada Indomobil Finance sejak Juni 2021.