Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) berencana menerbitkan maksimal 3,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Jumlah saham baru yang diterbitkan AGRO setara 15,39 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada 31 Juli 2022. Jumlah maksimal saham ini merupakan perkiraan dan penetapannya akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa (16/8/2022), harga pelaksanaan rencana PMHMETD akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus.
Penetapan jumlah dan harga pelaksanaan, akan memperhatikan kondisi terakhir dari hal-hal antara lain kondisi makro ekonomi, industri perbankan dan pasar modal, kondisi fundamental dan kinerja perseroan, volatilitas harga saham perseroan dan masukan dari para pemegang saham.
“Dana tunai yang diperoleh AGRO dalam PMHMETD, akan digunakan untuk memperkuat permodalan perseroan yang dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam penyaluran kredit sehingga diharapkan akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan AGRO,” tulis manajemen AGRO dalam prospektus.
Tidak hanya itu, Bank Raya berharap penguatan struktur permodalan ini dapat mendukung kegiatan usaha perseroan ke depan, yang pada akhirnya akan menciptakan value bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan serta untuk pemenuhan kewajiban modal inti minimum berdasarkan POJK No. 12/2020.
Baca Juga
Bank Raya telah mencanangkan aspirasi baru yaitu “The Best Digital Bank by Becoming House of Fintech & Home for Gig Economy”.
Dengan aspirasi ini, maka Bank Raya memiliki arah kebijakan untuk melakukan pengembangan produk bank digital (digital saving dan digital lending) melalui pendekatan B2C dengan menggunakan direct sales dari community branch, serta melalui pendekatan B2B2C dengan menjalin business partnership dengan Fintech untuk memperkuat customer base.
Perseroan juga berencana untuk melakukan implementasi teknologi untuk memperkuat infrastruktur digital, melakukan pengembangan digital talent, serta melakukan pengelolaan legacy business secara prudent.
Untuk mengakselerasi transformasi tersebut, AGRO berencana membangun pondasi keuangan yang kuat untuk model bisnis yang baru melalui penguatan permodalan. Selanjutnya modal yang kuat dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen pasar yang baru, terutama segmen gig economy.