Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue Bakal Dorong Penguatan Modal dan Pembiayaan BSI (BRIS)

Rights issue Bank Syariah Indonesia atau BSI (BRIS) diharapkan dorong penguatan modal dan pembiayaan perseroan.
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati Bank Syariah Indonesia melayani nasabah di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rasio kecukupan modal PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) diperkirakan semakin kuat seiring rencana rights issue perseroan. Penguatan modal juga diharapkan memberi dampak positif terhadap kinerja pembiayaan.  

Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menuturkan rights issue tersebut diharapkan mampu meningkatkan ekuitas perseroan, sehingga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dapat mencapai di atas 20 persen hingga akhir 2025.

“Saat ini, CAR BSI berada di kisaran 17 persen. Hal tersebut juga sesuai dengan average CAR Top 10 National Bank dan menjaga level of comfort market,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (19/8/2022).

Cahyo mengatakan suntikan modal ini nantinya akan mendukung ekspansi pertumbuhan BSI, baik secara organik maupun anorganik. Hingga 2025, BSI memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan dengan compound annual growth rate (CAGR) berada di atas 15 persen.

Dia pun menegaskan bahwa seluruh dana yang diterima dari rights issue, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham baru, akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan guna mendukung pertumbuhan bisnis perseroan.

“Dengan rencana rights issue ini, BSI akan memiliki kecukupan modal yang baik dengan CAR dapat tetap terjaga di kisaran 20 persen dan penambahan probability yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi dan return on equity [ROE] di atas 20 persen dalam waktu menengah hingga jangka panjang,” pungkasnya.

Emiten berkode saham BRIS ini berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) lewat penerbitan 6 miliar saham Seri B dengan nominal Rp500 per saham. Adapun, harga pelaksanaan akan diungkap dalam prospektus mendatang.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rights issue BRIS bertujuan memenuhi aturan free float atau saham publik dan ekspansi bisnis perseroan. Sebagaimana diketahui, batas minimal saham publik yang beredar adalah 7,5 persen. 

Kartika atau akrab disapa Tiko ini menyatakan rights issue BRIS disebut mencapai Rp5 triliun atau lebih dari pemegang saham eksisting, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Komposisi pemegang saham BSI saat ini adalah Bank Mandiri dengan kepemilikan saham sebanyak 50,95 persen, kemudian BNI sebesar 24,91 persen, dan BRI mencapai 17,29 persen.

Tiko menyatakan bahwa dengan aksi korporasi tersebut BSI diharapkan mampu menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial.

“Harapannya akuisisi customer baru lebih cepat,” ujarnya pada Mei 2022.

Secara kinerja, BRIS sepanjang kuartal I/2022 membukukan laba bersih Rp987,68 miliar atau naik 33,18 persen secara year-on-year (yoy). Adapun, penyaluran pembiayaan mencapai Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59 persen yoy.  

Perinciannya, pembiayaan konsumer tumbuh 20,73 persen yoy, pembiayaan mikro naik 22,42 persen dan gadai emas meningkat 8,96 persen. Capaian itu juga didukung dengan rasio non-performing financing (NPF) net sebesar 0,90 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper