Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Oke (DNAR) Optimistis Modal Inti Terpenuhi Kuartal IV/2022

Sesuai dengan keputusan RUPSLB pada 11 Mei 2022, Bank Oke akan rights issue senilai Rp500 miliar.
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) terus mengejar pemenuhan modal inti, dengan menerbitkan saham baru atau rights issue. 

Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah mengatakan sesuai dengan keputusan RUPSLB pada 11 Mei 2022, Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui rencana pengeluaran saham dalam simpanan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak Rp500 Miliar.

“Saat  ini, perseroan sedang dalam proses pengajuan izin ke OJK untuk penambahan modal tersebut diharapkan dana hasil  PUT IV dapat terealisasi pada akhir Oktober 2022” kata Efdinal dalam siaran pers, Kamis (31/8/2022). 

Dengan masuknya dana hasil PUT IV, tambah Efdinal, PT Bank Oke Indonesia Tbk sudah memenuhi pemenuhan modal inti tersebut menjadi Rp3 triliun pada akhir 2022.

Untuk diketahui, bank harus mengejar tenggat waktu untuk memenuhi modal inti Rp3 triliun dalam 4 bulan kedepan. Bank Oke Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang belum mencapai ketentuan tersebut. Modal inti bank per Juni 2022 tercatat sebesar Rp2,96 triliun. 

OJK telah  merilis Peraturan OJK (POJK) 12 tahun 2020 tentang konsolidasi bank umum. Beleid ini mewajibkan perbankan memiliki modal inti secara bertahap, yakni Rp1 triliun di 2020, lalu naik Rp2 triliun di 2021, dan Rp 3 triliun pada 2022. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan tidak ada pilihan untuk bank selain melakukan aksi korporasi untuk mengejar modal inti minimum. Artinya, bank-bank kecil harus segera mencari pasangan jika ingin merger atau mencari investor jika ingin diakuisisi.

“Atau melakukan kolaborasi dengan berbagai bisnis lain di industri yang sama supaya mereka juga tetap bisa eksis dan terjadi penambahan modal yang signifikan sesuai dengan ketentuan regulasi,” kata Amin.

Dia menilai aksi korporasi perbankan masih akan berlanjut hingga tahun depan, hingga setelah bank umum telah memenuhi modal inti minimum Rp3 triliun pada akhir 2022.

 “Ketika sudah memenuhi persyaratan untuk modal inti minimum, aksi korporasi ini tetap akan berlanjut pada tahun depan [2023], mungkin nanti prosesnya akan sedikit berbeda,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper