Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menurun, Debitur Kredit Restrukturisasi Covid Berjumlah 2,94 Juta per Juli 2022

OJK mencatat penurunan jumlah debitur yang mendapatkan kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak Covid-19 menjadi 2,94 juta debitur per Juli 2022.
Menurun, Debitur Kredit Restrukturisasi Covid Berjumlah 2,94 Juta per Juli 2022. Kepala Pengawas Perbankan OJK 2022/2027 Dian Ediana Rae./Poadcats PPATK.
Menurun, Debitur Kredit Restrukturisasi Covid Berjumlah 2,94 Juta per Juli 2022. Kepala Pengawas Perbankan OJK 2022/2027 Dian Ediana Rae./Poadcats PPATK.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan jumlah debitur terdampak Covid-19 yang mendapatkan kredit restrukturisasi perbankan menjadi 2,94 juta debitur per Juli 2022.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan jumlah debitur yang terdampak Covid-19 pernah mencapai angka tertinggi sebesar 6,84 juta debitur pada Agustus 2020. 

"Hingga Juli 2022, kredit restrukturisasi perbankan yang terdampak Covid-19 terus bergerak melandai," kata Dian di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Dian mengungkapkan, kredit yang mendapatkan relaksasi pernah mencapai titik tertingginya sebesar Rp830,47 triliun pada Agustus 2020. Sementara itu, per Juli 2022, restrukturisasi kredit Covid-19 telah turun menjadi sebesar Rp560,41 triliun. Angka ini menurun dibandingkan Juni 2022 sebesar Rp576,17 triliun.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa 40 persen dari kredit yang direstrukturisasi karena terdampak Covid-19 telah kembali sehat dan keluar dari program restrukturisasi," ujarnya.

Adapun, secara proporsi sektoral, restrukturisasi Covid-19 per sektor terhadap total kredit per sektor yang masih di atas 20 persen di antaranya sektor akomodasi serta makanan dan minuman yang mencapai 42,69 persen atau senilai Rp126,06 triliun.

"Sektor lain yang masih terdampak adalah real estat dan sewa, sebesar 17,90 persen kredit sektor ini masih direstrukturisasi dengan nilai Rp51,87 triliun," terangnya.

Lebih lanjut, Dian mengatakan OJK tengah mempertimbangkan efektivitas kelanjutan kebijakan tersebut sehubungan dengan tingkat pemulihan kinerja debitur yang berbeda di setiap sektor, segmen, dan wilayah.

"Ke depan, arah stimulus OJK diharapkan akan lebih targeted kepada sektor, segmen, maupun wilayah yang dianggap masih membutuhkan," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper