Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) mencatatkan pertumbuhan transaksi QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard di Bank Sinarmas meningkat dari tahun ke tahun yang mencapai 90 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2022.
Direktur Utama Bank Sinarmas Frenky Tirtowijoyo mengatakan adanya layanan QRIS semakin mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran, khususnya di era new normal.
Di samping itu, Frenky menuturkan kini nasabah memiliki lebih banyak alternatif untuk melakukan transaksi pembayaran secara cashless, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, khususnya negara Thailand. Sebagaimana diketahui, Bank Sinarmas menjadi salah satu penyedia jasa pembayaran (PJP) yang dapat melayani transaksi QRIS di Negeri Gajah Putih.
“Dengan QRIS lintas negara ini, merchant QRIS Bank Sinarmas pun juga dapat menerima pembayaran dari aplikasi Thailand,” kata Frenky kepada Bisnis, Selasa (13/9/2022).
Adapun terkait fee based, Frenky menyatakan bahwa saat ini Bank Sinarmas belum mengenakan biaya merchant discount rate atau MDR kepada merchant. Hal ini dilakukan untuk mendukung penetrasi QRIS kepada masyarakat luas.
Berdasarkan data Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), total nilai transaksi QRIS mencapai Rp27,6 triliun dengan volume 375 juta pada 2021.
Baca Juga
Masih merujuk data di atas, per Juni 2022, volume transaksi QRIS mencapai 80 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu bernilai 35 juta. Sementara itu, nominal transaksi QRIS juga tumbuh dari Rp2,14 triliun menjadi Rp9,57 triliun.
Dengan melihat data transaksi yang terus meningkat serta QRIS yang semakin dikenal masyarakat, diikuti dengan dukungan Bank Indonesia untuk perkembangan QRIS, emiten bersandi saham BSI itu memproyeksikan transaksi menggunakan QRIS akan terus bertumbuh di tahun-tahun berikutnya.