Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPSLB Bank Bisnis (BBSI) Sahkan Rencana Rights Issue 465 Juta Saham

Aksi rights issue Bank Bisnis (BBSI) bertujuan memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp3 Triliun pada akhir 2022.
Karyawan melayani nasabag di kantor cabang PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) di Jakarta, Jumat (28/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabag di kantor cabang PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) di Jakarta, Jumat (28/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) menyetujui rencana penerbitan 465 juta saham via rights issue. Aksi tersebut bertujuan memenuhi ketentuan modal inti minimum sebesar Rp3 Triliun pada akhir 2022.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/8/2022), jumlah saham baru dalam Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) memiliki nilai nominal Rp100 per saham dengan jumlah mencapai 14,06 persen dari modal disetor perseroan.

“Rasio dan harga HMETD belum ditentukan, karena masih ada beberapa proses yang dilakukan dan mempertimbangkan harga pasar yang berlaku pada saat perseroan akan melakukan HMETD,” tulis penjelasan direksi BBSI dalam keterbukaan informasi.

Sebelumnya, direksi perseroan juga menjelaskan bahwa aksi tersebut bertujuan memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 12/POJK/03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum terkait dengan pemenuhan modal inti minimum.

Direksi menyatakan bahwa untuk memenuhi ketentuan otoritas, perseroan berencana melaksanakan rights issue pada akhir semester dua tahun ini.

Adapun seluruh dana hasil rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. Selain itu, sebagai tambahan modal kerja BBSI dalam menyalurkan kredit kepada nasabah secara bertahap.

Saham BBSI hingga Juli 2022 tercatat mencapai 3.307.250.973 lembar. PT Finaccel Teknologi tercatat mempunyai kepemilikan 75 persen saham, PT Sun Antarnusa 4,17 persen, masyarakat 11,66 persen, Sundjono Suriadi 4,91 persen, dan PT Sun Land Investama 4,26 persen.

Sebagaimana catatan, PT FinAccel Teknologi Indonesia merupakan anak perusahaan dari FinAccel Pte Ltd yang juga menjadi induk perusahaan fintech Kredivo. Proses akuisisi saham ini terjadi secara bertahap sejak Mei 2022 hingga tahun ini.

Group CEO & Co-founder FinAccel Akshay Garg, dalam pemberitaan Bisnis, mengatakan langkah akuisisi itu merupakan strategi ekspansi perusahaan untuk melayani pengguna melalui layanan finansial yang bervariasi, seperti kredit digital, paylater, dan perbankan digital.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper