Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan asuransi properti menjadi salah satu lini bisnis yang kenaikan klaimnya cukup signifikan sampai dengan kuartal II/2022.
AAUI mencatat klaim dibayar asuransi properti sampai dengan kuartal II/2022 tembus Rp3,99 triliun atau naik 42 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski secara bisnis individu melonjak tajam, secara keseluruhan kenaikan ini hanya menyumbang rasio klaim 26,7 persen.
"Rasio klaim properti masih dalam kisaran yang cukup stabil dibanding periode yang sama tahun lalu walau ada kenaikan satu persen," kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI Trinita Situmeang, dikutip Jumat (23/9/2022).
Saat klaim asuransi properti meningkat, AAUI juga menicatat premi asuransi properti tumbuh signifikan menjadi Rp14,96 triliun. Naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp10,97 triliun.
Saat yang sama, kata Trinita, pihaknya mewaspadai melambatnya permintaan kendaraan bermotor roda empat. Dia mengatakan selama ini, para dealer hingga pengelola gudang penyimpanan kendaraan roda empat menjadi salah satu sumber pemasukan dalam bisnis asuransi properti.
Laju penjualan retail kendaraan bermotor roda empat yang lebih lambat dibandingkan laju produksi sehingga menimbulkan lebih banyak produk yang disimpan di gudang dan showroom memunculkan peningkatan risiko bisnis.
Baca Juga
"Tentunya gap antara produksi dan retail sales ini juga menimbulkan potensi risiko yang jadi bagian dari asuransi untuk turut mendukungnya, dalam hal asuransi properti atau untuk penyimpanan selama di dalam gudang atau showroom sampai menunggu terjual," kata Trinita.
Dalam pemaparannya yang mengacu data Gaikindo dan AISI, produksi kendaraan roda empat sampai dengan kuartal II/2022 mencapai 658.285 unit atau tumbuh 28 persen year-on-year (yoy). Sementara itu, penjualan retail kendaraan roda empat mencapai 465.252 unit per kuartal II/2022 atau tumbuh 20 persen.