Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penetrasi Asuransi Masih Rendah, Bos DAI: Ini Peluang bagi Industri Asuransi

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18 persen.
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com

Bisnis.com, JAKARTA — Penetrasi asuransi di Tanah Air masih tergolong rendah, dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 275 juta penduduk.

Merujuk data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa pada 30 Juni 2022.

Berdasarkan angka tersebut, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Tatang Nurhidayat menyampaikan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 275 juta jiwa tersebut merupakan pasar yang potensial bagi industri asuransi, mengingat pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terus tumbuh sementara penetrasi asuransi masih sangat rendah.

“Dengan jumlah penduduk yang sangat besar yakni lebih dari 275 juta jiwa, sementara penetrasi asuransi yang masih rendah, hal ini merupakan peluang bagi industri asuransi untuk terus meningkatkan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat," ujar Tatang di Senayan Park, Pulau 1, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Tatang yang sekaligus juga Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menuturkan bahwa tingkat pendidikan, kesadaran, dan pendapatan yang rendah masih mempengaruhi minat masyarakat dalam berasuransi

Di samping itu, imbuh Tatang, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan dinilai juga memperlambat percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi industri asuransi.

Untuk itu, dalam pelaksanaannya, DAI melalui Panitia Hari Asuransi 2022 melakukan berbagai kegiatan yang memfokuskan pada edukasi, sosialisasi, dan literasi tentang manfaat berasuransi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Adapun, pada gelaran tahun ini, tema kegiatan Hari Asuransi 2022 yang diusung adalah “Literasi Asuransi Untuk Negeri” dengan sub tema “Kenali, Pahami, Miliki”.

Melalui tagline “Kenali, Pahami, Miliki” itu, Tatang berharap masyarakat akan lebih paham dalam hal pengelolaan keuangan, yang bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan dengan perlindungan finansial, serta mengajarkan masyarakat untuk menjadi mandiri secara finansial.

Dalam kesempatan terpisah, Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PKS Anis Byarwati menyampaikan penetrasi asuransi di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18 persen, yang terdiri dari penetrasi asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen.

Selain itu, Anis mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tingkat inklusi dan literasi keuangan yang rendah, khususnya untuk sektor asuransi nasional jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper