Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue Bank Victoria (BVIC), Pengendali (VICO) Serap Sebagian

PT Victoria Investama Tbk. (VICO) berkomitmen menyerap 2,05 miliar dari 4,95 miliar saham baru rights issue Bank Victoria (BVIC).
Bank Victoria/victoriabank.co.id
Bank Victoria/victoriabank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Victoria Investama Tbk. (VICO) berkomitmen menyerap seluruh haknya dalam aksi penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Victoria Tbk. (BVIC). Aksi korporasi tersebut dijadwalkan berlangsung pada 19 – 23 Desember 2022.

Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Bank Victoria akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) sebanyak-banyaknya 4.955.425.905 atau 4,95 miliar saham biasa, dengan nominal Rp100 per saham.

Jumlah penerbitan saham baru itu mencapai 27,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD, dengan kisaran harga pelaksanaan Rp130 – Rp155 per saham.

“Kisaran dana yang akan diterima perseroan dalam PMHMETD VII ini adalah sebanyak-banyaknya Rp644.20 miliar sampai dengan Rp768,09 miliar,” tulis manajemen Bank Victoria dalam keterbukaan informasi, dikutip pada Minggu (23/10/2022).

VICO selaku pemegang saham pengendali Bank Victoria dengan kepemilikan 5,41 miliar saham atau 41,51 persen saham perseroan, berkomitmen menyerap hak rights issue yang menjadi porsinya yakni 2.057.128.511 atau 2,05 miliar saham.

Sehubungan dengan komitmen itu, VICO telah menyetor ke rekening khusus perseroan sebesar Rp220,29 miliar. Berdasarkan hitungan kasar, total dana yang perlu digelontorkan VICO untuk menyerap seluruh haknya mencapai Rp318,85 miliar dengan harga di kisaran Rp155 per saham.

Manajemen dari emiten berkode saham BVIC ini menjelaskan bahwa tidak ada pembeli siaga dalam aksi korporasi tersebut. Oleh sebab itu, apabila masih terdapat sisa saham dalam PMHMETD VII, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.

Adapun rights issue BVIC akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan selama lima hari kerja mulai tanggal 19 – 23 Desember 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tangga akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Selain rights issue, BVIC juga menerbitkan Waran Seri VII sebanyak 4.542.473.746 atau 4,54 miliar yang diberikan secara cuma-cuma sebagai bagian yang melekat dari saham hasil pelaksanaan HMETD VII.

Manajemen menjelaskan bahwa Waran Seri VII adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa dengan nilai nominal Rp100 setiap sahamnya, dengan harga pelaksanaan Rp100 sampai dengan Rp150 per saham.

Transaksi tersebut dapat dilaksanakan mulai 19 Juni 2023 sampai dengan 18 Desember 2025. BVIC menargetkan total dana yang dihimpun dari penjualan Waran Seri VII maksimal mencapai Rp454,24 miliar hingga Rp681,37 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan BVIC untuk memperkuat struktur permodalan. Tujuannya, memenuhi ketentuan modal inti minimum sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan modal inti mencapai Rp3 triliun pada 2022.

Selain itu, dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri VII akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit, serta pengembangan digital perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper