Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Mobil Baru Berpotensi Lesu, Mandiri Tunas Finance (MTF) Perkuat Diversifikasi

Upaya diversifikasi portofolio MTF diharapkan mampu mempertahankan tren pertumbuhan penyaluran pembiayaan dobel digit.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Mandiri Tunas Finance, Jakarta. Upaya diversifikasi portofolio MTF diharapkan mampu mempertahankan tren pertumbuhan penyaluran pembiayaan dobel digit. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Mandiri Tunas Finance, Jakarta. Upaya diversifikasi portofolio MTF diharapkan mampu mempertahankan tren pertumbuhan penyaluran pembiayaan dobel digit. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) telah bersiap menghadapi potensi lesunya permintaan pembiayaan mobil baru pada periode akhir tahun dan memasuki 2023.

Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis Indra menjelaskan persiapan lewat penguatan diversifikasi portofolio merupakan langkah antisipatif atas indikasi pelemahan daya beli masyarakat terhadap mobil baru.

"Proyeksi dari asosiasi dan pabrikan otomotif pun mengarah ke sana. Pasalnya, sudah tidak ada lagi diskon PPnBM mobil baru, harga unit pun mulai naik. Kemudian, ada inflasi karena kenaikan harga BBM, suku bunga acuan pun naik," ujar William kepada Bisnis, Rabu (26/10/2022).

Oleh sebab itu, diversifikasi portofolio harapannya mempertahankan tren pertumbuhan penyaluran pembiayaan MTF, setidaknya dobel digit ketimbang capaian sepanjang 2021 senilai Rp20,5 triliun.

Sementara itu, sepanjang tahun ini MTF telah menyalurkan Rp20 triliun per September 2022, dari target Rp25 triliun sampai akhir tahun nanti. Sementara tahun depan, MTF pun masih menargetkan penyaluran pembiayaan baru kembali tumbuh mencapai Rp28 triliun.

"Kami optimistis tetap tumbuh belasan persen di 2023. Kenapa kami percaya diri, padahal proyeksi penjualan mobil baru dari asosiasi hanya 5 persen-an? Salah satunya, karena kami punya produk refinancing atau multiguna dana tunai Cash Aja. Potensinya cukup besar," ungkapnya.

William menggambarkan bahwa Cash Aja bisa digenjot untuk konsumen MTF aktif maupun yang cicilannya sudah lunas saat ini, yang jumlahnya sekitar 1 juta orang. Terlebih, Cash Aja pun telah menjadi produk MTF yang menopang pembiayaan dari kanal digital, walaupun nilainya belum signifikan.

Selain produk multiguna dana tunai, MTF juga masih akan memperbesar pembiayaan sektor korporasi alias fleet yang porsinya sekitar 15-20 persen dari total portofolio tahunan.

William menjelaskan pembiayaan fleet masih akan ditopang oleh ekosistem PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Terutama yang berada di sektor-sektor yang masih berpotensi untuk tumbuh pada periode mendatang.

"Terkait fleet, nasabah-nasabah segmen korporasi Bank Mandiri yang berkualitas masih akan terus kami dekati dan kami petakan apa saja kebutuhan pembiayaan mereka untuk tahun depan. Kami akan mencoba create peluang dari kebutuhan-kebutuhan mereka itu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper