Bisnis.com, JAKARTA — Anak perusahaan yang terafiliasi AIA Group, PT AIA Financial membukukan laba setelah pajak sebesar Rp2,33 triliun sampai dengan 30 September 2022. Angka itu melesat 191,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan nilai Rp801,28 miliar.
Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan pada Senin (31/10/2022), perolehan laba AIA salah satunya disebabkan oleh penyusutan sebesar 40,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp9,85 triliun menjadi Rp5,9 triliun.
Pendapatan premi perusahaan pun turut mengalami tekanan sebesar 19,3 persen yoy menjadi Rp8,22 triliun. Imbasnya, jumlah pendapatan premi neto ikut turun 20,8 persen yoy menjadi Rp7,81 triliun dalam sembilan bulan pertama 2022. Sementara itu, hasil investasi AIA Financial tumbuh 16,3 persen yoy dari Rp327,5 miliar menjadi Rp380,7 miliar.
Dari sana, jumlah pendapatan menjadi Rp8,51 triliun, menyusut 22,1 persen yoy dari sebelumnya mampu mencapai Rp10,93 triliun. Meski demikian, jumlah beban klaim dan manfaat mengalami penurunan hingga 52,8 persen yoy menjadi Rp3,23 triliun.
Beralih ke sisi aset, perusahaan yang mayoritas dipegang oleh AIA International Limited sekitar 94,99 persen itu mengalami tekanan sebesar 10,4 persen yoy. Sampai dengan 30 September 2022, aset yang dimiliki AIA Financial turun menjadi Rp47,83 triliun dari sebelumnya Rp53,39 triliun.
Selanjutnya, jumlah liabilitas AIA hingga akhir September 2022 adalah sebesar Rp36,78 triliun, turun dibandingkan kuartal III/2021 sebesar Rp40,24 triliun. Adapun jumlah ekuitas AIA sampai akhir kuartal III/2022 adalah sebesar Rp11,04 triliun, juga menyusut 16 persen yoy dari sebelumnya Rp13,15 triliun.
Baca Juga
Dari sisi tingkat kesehatan keuangan, AIA Financial terpantau mampu menjaga risk-based capital (RBC) di atas ketentuan menjadi 676 persen, jauh melebihi angka minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen sesuai POJK No. 71/POJK.05/2016.