Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. atau BNC (BBYB) tengah menggeber upaya memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui rights issue atau penerbitan saham baru.
Per September 2022, modal inti BBYB mencapai Rp2,25 triliun. Artinya bank membutuhkan setidaknya Rp750 miliar untuk mengikuti aturan OJK.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan saat ini perseroan telah merampungkan proses registrasi pelaksanaan rights issue dalam rangka pemenuhan modal inti.
“Kami sedang menunggu persetujuan dari OJK, sehingga pemenuhan modal inti BNC akan tercapai di akhir bulan November ini,” katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/11/2022).
Dia mengatakan, BNC telah berkomitmen untuk selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti dari OJK tersebut.
Sebagai informasi BBYB berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru pada kuartal IV/2022.
Baca Juga
Perusahaan yang dikendalikan kelompok Alibaba melalui Akulaku ini akan memanfaatkan dana hasil rights issue ini untuk memperkuat modal inti. Perseroan juga memanfaatkan dana hasil rights issue untuk penambahan modal kerja pengembangan usaha, antara lain berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
Sementara itu menjelang rights issue, BBYB mencatatkan pendapatan bunga bersih naik 350,78 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau menjadi Rp1,08 triliun pada sembilan bulan pertama 2022.
Sementara itu, BBYB juga mencatatkan kenaikan fee based income (FBI) sebesar 342,03 persen yoy menjadi Rp254,1 miliar.
Kenaikan FBI dan pendapatan bunga bersih pada Kuartal III/2022 membuat BNC membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar per September 2022. Namun, BNC masih mencatatkan rugi bersih per September 2022 sebesar Rp601,2 miliar.
Adapun rugi bersih BNC menyusut jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya, tetapi naik bila dibandingkan dengan tahun lalu. BNC memperkirakan, akhir tahun ini angka rugi bersih akan mengalami penurunan secara kuartalan lebih besar.