Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peta Aset Bank Digital Terbesar per Q3/2022 Jelang Astra (ASII) Ikut Bertarung

Saat ini sejumlah bank di Tanah Air seperti Bank Neo Commerce (BBYB), Bank Jago (ARTO), hingga Allo Bank (BBHI) telah menasbihkan dirinya sebagai bank digital.
Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. (ARTO) Kharim Siregar dalam acara Singapore Fintech Festival (SFF) ke-7, Kamis (3/11/2022). Kharim menyampaikan potensi pengembangan bank digital di Asia Tenggara. /Bisnis-Hafiyyan.
Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. (ARTO) Kharim Siregar dalam acara Singapore Fintech Festival (SFF) ke-7, Kamis (3/11/2022). Kharim menyampaikan potensi pengembangan bank digital di Asia Tenggara. /Bisnis-Hafiyyan.

Bisnis.com, JAKARTA — Persaingan bank digital di Indonesia akan semakin ketat pada tahun depan. Selain terkait penetrasi ke nasabah, juga bertambahnya pemain baru bank digital dengan jaringan dan pengalaman luas seperti besutan PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) yang berkongsi dengan WeLab Sky Limited.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan, tahun depan setidaknya akan ada 2-3 bank digital baru di Indonesia. Satu bank digital yang hampir dipastikan meluncur tahun depan adalah bank digital besutan perusahaan fintech terkemuka WeLab Sky Limited.

Peluncuran bank digital itu direncanakan tahun depan setelah WeLab mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) bersama PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial.

"Persaingan pun akan ketat. Mereka masih akan berdarah-darah dan bakar-bakar uang untuk bisa menarik nasabah baru baik dari sisi funding maupun lending," katanya kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Dalam catatan Bisnis, langkah PT Takjub Finansial Teknologi atau Ajaib terus menambah kepemilikan di PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) dan menggelar aksi korporasi tambah modal sebelum mengumumkan transformasi menjadi bank digital juga menarik dicermati.

Sementara itu, sejumlah bank yang mentasbihkan diri sebagai bank digital per kuartal III/2022 terus bersaing ketat. Emiten bank digital berlomba-lomba untuk menjadi pemilik aset nomor satu dan jangkauan terluas di Indonesia.

Capaian aset PT Bank Jago Tbk. (ARTO) misalnya telah disalip oleh PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB). Bank Jago mencatatkan aset Rp14,61 triliun per Juni 2022, mengalahkan Bank Neo Commerce (BNC) yang asetnya mencapai Rp14,3 triliun di Juni 2022.

Namun, per September 2022 aset Bank Jago yang mencapai Rp15,82 triliun kalah banyak dibandingkan aset BNC yang mencapai Rp15,9 triliun.

Apabila dilihat per kuartal II/2022, aset bank digital di Indonesia terbesar diraih oleh PT Bank SeaBank Indonesia. Aset Seabank melesat 207 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya bernilai Rp6,8 triliun menjadi Rp20,86 triliun. Namun, SeaBank belum mengumumkan laporan keuangannya per kuartal III/2022.

Dengan demikian, berikut ini Bisnis himpun daftar bank digital berdasarkan total aset per September 2022:

1. Aset Bank Neo Commerce (BBYB)

BNC mencatatkan aset Rp15,9 triliun per September 2022 atau naik sebesar 98,75 persen dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.

Capaian aset bank berkode emiten BBYB ini terdorong oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp8,9 triliun per kuartal III/2022, naik 131,77 persen yoy.

Meski agresif menyalurkan kredit, BBYB tetap menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Baik secara gross maupun net, NPL BBYB terjaga di level 1,88 persen serta 1,69 persen.

2. Aset Bank Jago (ARTO)

Bank Jago berhasil mencatatkan aset Rp15,82 triliun per kuartal III/2022, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp10,97 triliun.

Adapun mesin kredit bank per September 2022 berkerja dengan keras. Penyaluran dana secara konvensional dan syariah naik 119 persen yoy menjadi Rp8,16 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah tersebut ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).

3. Aset Bank Raya (AGRO)

Bank Raya mencatatkan aset Rp12,98 triliun pada kuartal III/2022. Asetnya menyusut 37 persen yoy atau dari posisi Rp20,53 triliun pada kuartal III/2021.

Penyusutan aset terjadi karena Bank Raya juga mencatatkan pelemahan penyaluran kredit. Hingga kuartal III/2022, kredit yang diberikan perseroan mencapai Rp8,37 triliun atau menurun 42 persen yoy dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.

Namun, penyesuaian terhadap kredit dan aset turut membuat kualitas kredit bank membaik. NPL gross yang berada di level 2,05 persen per September 2022, turun 256 basis poin secara tahunan.

4. Aset Allo Bank (BBHI)

Aset perseroan melambung 54 persen secara tahunan menuju posisi Rp10,59 triliun atau dari Rp6,89 triliun pada sembilan bulan pertama 2021.

Kredit yang disalurkan Allo Bank hingga kuartal III/2022 juga melesat. Allo Bank mencatatkan penyaluran kredit Rp7,15 triliun, melejit 247 persen secara tahunan.

5. Aset Bank Amar (AMAR)

Total aset Bank Amar mencapai Rp3,70 triliun hingga 30 September 2022. Aset Bank Amar menurun 28,88 persen jika dibandingkan dengan Desember 2021

Bank Amar juga mencatatkan penurunan kinerja penyaluran kredit dari Rp2,24 triliun per Desember 2021, menjadi Rp1,95 per kuartal III/2022.

6. Aset Bank Aladin (BANK)

Aset Bank Aladin mencapai Rp2,5 triliun pada kuartal III/2022. Sementara, penyaluran pembiayaan sebesar Rp302,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper