Bisnis.com, BADUNG — Bank Indonesia tengah dalam proses untuk dapat mengintegrasikan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Malaysia, Singapura, Jepang, dan Arab Saudi.
Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menjelaskan dalam mengimplementasi QR cross-border, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni inisiasi, pengembangan, pengujian, uji coba langsung, dan terkahir implementasi.
Saat ini Malaysia masih dalam tahap uji coba, sedangkan Singapura masih dalam tahap pengembangan. “Jepang mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa lakukan MoU dan dengan beberapa negara lain, seperti Arab Saudi kita lagi bincang-bincang,” katanya di sela acara 4th Indonesia Fintech Summit di Padma Resort, Bali, Jumat (11/10/2022).
Filiani menjelaskan bahwa dalam hal itu kedua bank sentral antarnegara akan menginisiasi implementasi QRIS cross-border. Kemudian BI akan berdiskusi dengan industri untuk menentukan bisnis model.
“Ini kan dua kepentingan, jadi harus saling muncul benefit ya,” katanya.
Adapun QRIS resmi dapat digunakan di negara lain sejak akhir Agustus 2022. Thailand menjadi negara pertama yang mengimplementasikan sistem pembayaran antarnegara tersebut.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) juga menyepakati inisiasi kerja sama transfer antarnegara melalui fast payment. Kedua bank sentral akan membahas lebih lanjut terkait dengan inisiatif tersebut.
Kerja sama ini sebelumnya telah diawali dengan fase uji coba pada 17 Agustus 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan fase implementasi. Total ada 76 penyedia jasa sistem pembayaran dari kedua negara yang terlibat dalam kerja sama ini.
Sebagai informasi, QRIS merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama bank sentral agar proses transaksi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Di dalam negeri lebih dari 21 juta merchant telah bergabung dalam QRIS. Volume transaksi hingga Agustus 2022 telah mencapai lebih dari 91,73 juta transaksi, naik lebih dari 18 persen secara tahunan (yoy).
