Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Kode Aksi Korporasi dari BRI (BBRI)

BRI (BBRI) terakhir melakukan aksi korporasi pada 2021 dan berhasil menghimpun Rp96 triliun melaui rights issue.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso. Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur Utama Bank BRI Sunarso. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI memberi sinyal akan menggelar aksi korporasi. Hal tersebut disampaikan usai bank pelat merah tersebut merilis laporan keuangan kuartal III/2022 pada Selasa (16/11/2022) yang tergolong lebih lambat dibanding dengan Bank BUMN lain.

"Kenapa kok penerbitan laporan keuangannya teralambat? jawabannya adalah karena ada limited review dari auditor, jadi ada bisa diduga-duga lah nanti kenapa ya itu?," jawab Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah menjelaskan bahwa limited review merupakan bagian dari rencana aksi korporasi. Akan tetapi dia belum dapat menyampaikan secara rinci rencana perusahaan. 

"Masih dalam proses internal sehingga belum bisa kami sampaikan," tambah Vivi.

Sebelumnya, BRI sempat mendapatkan suntikan modal Rp96 triliun melalui rights issue pada tahun lalu. Aksi korporasi ini dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi nontunai pemerintah dan Rp41,2 triliun dari pemegang saham publik.

Aksi BRI menyuntik modal tersebut menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara, peringkat ketiga di Asia, dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009.

Sementara itu, saat ini BRI juga memiliki satu anak usaha, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) yang dalam proses menerbitkan saham baru. Bank digital hybrid ini hendak rights issue 3,5 miliar saham.

Dalam prospektus AGRO, periode perdagangan akan dilakukan pada 29 November–5 Desember 2022. BRI dalam aksi korporasi tersebut akan menyerap penuh haknya. 

Per 13 September 2022, BRI memiliki 85,72 persen saham AGRO. Sebanyak 14,28 persen sisanya adalah milik publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen. 

Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD X ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD X akan digunakan untuk penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman maupun memperkuat pendanaan kepada segmen market yang baru, terutama segmen gig economy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper