Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Acuan BI Naik, Simak Rencana BRI (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI) atas Bunga Kredit

Secara umum diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit.
Nasabah menunjukan aplikasi Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Nasabah menunjukan aplikasi Livin’ by Mandiri di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,25 persen. Atas kondisi ini, sejumlah bank bersiap melakukan transmisi kepada nasabah baik dalam bentuk tabungan maupun pinjaman. 

Dalam pengumuman hasil rapat dewan Gubernur yang telah dilakukan pada 16 – 17 November 2022, suku bunga deposit facility dan lending facility naik 50 bps menjadi 4,50 persen serta 6 persen. Langka kenaikan yang agresif mengingat sebelumnya BI telah menaikan suku bunga acuan secara berturut-turut pada Agustus (25 bps), September (50 bps), dan Oktober (50 bps).

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, seiring dengan terus meningkatnya suku bunga acuan BI, BRI terus melakukan review suku bunga baik kredit dan simpanan secara berkala. "Kami terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (17/11/2022).

Ia mengatakan, sejak kebijakan kenaikan suku bunga BI per Agustus hingga saat ini, BRI telah melakukan penyesuaian suku bunga, baik simpanan maupun kredit. Sebagai contoh, untuk suku bunga counter deposito telah naik antara 15 bps hingga 25 bps. Namun, kenaikan ini tergantung jangka waktu deposito.

Sementara, khusus untuk suku bunga kredit, BRI telah melakukan penyesuaian pada rate pinjaman jangka pendek.

Ia mengatakan, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, diantaranya likuiditas, struktur simpanan, dan pinjaman yang berbeda beda antar masing-masing bank.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, kenaikan suku bunga acuan dari BI telah sejalan dengan proyeksi perseroan. Bank Mandiri telah dan akan secara bertahap melakukan kajian penyesuaian suku bunga baik simpanan maupun kredit.

"Secara umum diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit," ujarnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan BI telah membuat suku bunga simpanan dan kredit perbankan perlahan merangkak naik.

BI mencatat suku bunga deposito 1 bulan naik 51 basis poin (bps) atau dari 2,89 persen menjadi 3,40 persen pada Oktober 2022. Sementara itu, suku bunga kredit juga mengalami peningkatan menjadi 9,09 persen dari 8,94 persen.

Namun, menurut Perry, kenaikan suku bunga perbankan baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit terjadi secara lebih terbatas karena masih longgarnya likuiditas yang dimiliki perbankan.

“Masih terbatasnya kenaikan suku bunga tersebut seiring dengan likuiditas yang masih longgar yang memperpanjang efek tunda [lag effect] transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga dana dan kredit,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (17/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper