Bisnis.com, JAKARTA – PT AXA Mandiri Financial Services atau AXA Mandiri menyatakan telah menyiapkan diri dengan tetap lebih berhati-hati menghadapi bayang-bayang resesi global yang diramal bakal terjadi pada 2023.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo Gunawan Kusuma saat melakukan kunjungan ke Wisma Bisnis Indonesia pada Senin (28/11/2022).
“Resesi [global] di tahun depan masih banyak uncertainty-nya [ketidakpastian] dari berbagai macam faktor, tapi kami sudah waspada,” kata Handojo saat ditemui di Wisma Bisnis Indonesia, Senin (28/11/2022).
Handojo memperkirakan sejumlah perusahaan asuransi jiwa juga akan melakukan hal yang sama, yakni dengan tetap menunggu kondisi ekonomi.
Namun demikian, dia mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia berada di posisi yang resilient dan tangguh di masa pandemi.
“Mudah-mudahan ekonomi Indonesia tetap sama tangguhnya di tahun depan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Togar Pasaribu menuturkan bahwa kabar resesi di periode 2023 tidak dapat dipungkiri sedikit banyak akan membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan ekonomi. Kendati demikian, kabar resesi tidak membuat masyarakat menjadi panik.
“Kami berharap masyarakat tidak menjadi panik [karena resesi global 2023], mengingat perlindungan keuangan jangka panjang dalam masa seperti ini sangat dibutuhkan,” kata Togar kepada Bisnis baru-baru ini.
Adapun, jika melihat kinerja AXA Mandiri sepanjang 9 bulan pertama 2022, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp38,7 triliun, atau naik 6,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya senilai Rp36,37 triliun. Secara rinci, jumlah liabilitas yang dimiliki AXA Mandiri naik menjadi Rp36.09 triliun. Jumlah ekuitas juga naik menjadi Rp2,61 triliun, dari semula Rp2,38 triliun.
Sampai dengan kuartal III/2022, AXA Mandiri memiliki risk-based capital (RBC) yang berada di angka 328 persen, atau berada di atas ketentuan batas minimal RBC dari yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
Selain itu, AXA Mandiri juga membukukan laba setelah pajak sebesar Rp898,49 miliar hingga kuartal III/2022. Laba tersebut tumbuh 30 persen secara tahunan dari sebelumnya bernilai Rp691,04 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan premi yang tumbuh 11,31 persen yoy menjadi Rp9,3 triliun. Pertumbuhan juga terjadi dari sisi aset yang naik 6,4 persen secara tahunan menjadi Rp38,7 triliun.