Bisnis.com, JAKARTA - Entitas holding badan usaha milik negara (BUMN) bidang asuransi dan penjaminan, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengumumkan bahwa tiga produk asuransi perusahaan menopang kinerjanya selama kuartal III/2022.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasa Indonesia Diwe Novara mengatakan, produk yang mendorong kinerja asuransi Jasindo di kuartal III/2022 adalah asuransi pengangkutan dengan pertumbuhan 12,21 persen.
"Pertumbuhan produk ini disebabkan oleh adanya peningkatan realisasi atas polis deklarasi yang bersumber dari nasabah-nasabah BUMN, Swasta dan Broker,” ujar dia kepada Bisnis, Senin (28/11).
Produknya adalah asuransi energi offshore yang mengalami pertumbuhan 24,55 persen yang disebabkan oleh peningkatan aktvitias oil and gas, dan perpanjangan proyek yang bersumber dari nasabah-nasabah BUMN dan swasta.
“Produk ketiga yang menopang kinerja perusahaan adalah asuransi satelit, yang mengalami pertumbuhan 219,11 persen, di mana kami mendapatkan penutupan baru dari nasabah swasta untuk peluncuran satelit in orbit,” ujar Diwe.
Lebih lanjut, Diwe menyampaikan bahwa akumulasi pembayaran klaim hingga akhir kuartal III/2022 mencapai angka Rp1,9 triliun.
Baca Juga
Dalam melakukan mitigasi risiko dan pembayaran kalim, Jasindo bekerjasama dengan perusahaan reasuransi terbaik agar dapat menjaga kondisi keuangan perusahaan.
“Asuransi Jasindo selalu berkomitmen untuk bekerja sesuai Good Corporate Governance [GCG], salah satu syarat untuk memenuhi GCG itu menyelesaikan klaim sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Diwe.
Diwe melanjutkan, pembayaran klaim sesuai dengan nilai pertanggungan menjadi komitmen perusahaan kepada nasabah, selama risiko yang terjadi masih dijamin dalam ketentuan polis maka Jasindo akan menyelesaikannya.
"Kami menyadari bahwa pembayaran klaim merupakan sarana untuk memperlihatkan manfaat adanya asuransi kepada pemegang polis maupun masyarakat luas," ujar Diwe.
Jasindo optimistis pada tahun ini mampu keluar dari rasio RBC negatif. Catatan bisnis menunjukan bahwa RBC perusahaan kembali dalam teritori negatif. Pada 2021, RBC Jasindo menjadi -84,85 persen. Memburuk dibandingkan periode 2020 dimana RBC perusahaan -77,01 persen.
Sementara per 2 September 2022, aset yang diperkenankan menjadi perhitungan RBC mencapai Rp11,79 triliun. Sedangkan kekurangan solvabilitas -Rp1,95 triliun.