Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Rama Satria Optimistis Menatap 2023

Asuransi umum PT Asuransi Rama Satria memproyeksi bisnis asuransi masih moncer pada 2023, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik.
Direktur PT Asuransi Rama Satria Wibawa, Ricky S. Natapradja berpose seusai menjawab pertanyaan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (9/11)/JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur PT Asuransi Rama Satria Wibawa, Ricky S. Natapradja berpose seusai menjawab pertanyaan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (9/11)/JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Rama Satria Wibawa memproyeksikan bisnis asuransi asuransi umum masih moncer pada 2023, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Asuransi Rama Satria Wibawa Ricky S. Natapradja menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus mengalami perbaikan pascapandemi Covid-19 menandakan semua sektor juga kembali beroperasi seperti semula, bahkan lebih bagus dari kondisi normal.

 

Proyeksi insurance market di tahun depan 2023 itu cukup prospektif dan cukup optimistis karena kalau kita lihat seiring dengan GDP tumbuh di tahun ini sekitar Rp4.900 triliun di kuartal II/2022,” ujar Ricky dalam sesi wawancara bersama Bisnis belum lama ini.

Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia menurut produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2022 tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.919,9 triliun.

  

Sejalan dengan pertumbuhan PDB di Indonesia, Ricky menyampaikan bahwa industri jasa keuangan juga mengalami pertumbuhan. Ricky menilai apabila pertumbuhan PDB dan sektor jasa keuangan tetap terjaga, maka dia memperkirakan pertumbuhan ini akan berlanjut hingga semester II/2022.

 

“Tahun depan dengan catatan, semakin banyak edukasi literasi keuangan kepada masyarakat untuk sadar asuransi dan menggunakan jasa keuangan lainnya seperti perbankan untuk membantu usaha dan kehidupan,” ujarnya.

 

Selain itu, Ricky mengingatkan agar perusahaan asuransi tetap menjaga tata kelola perusahan yang mengarah ke good corporate governance (GCG), mengelola perusahaan dari sisi keuangan, risiko, hingga beban. Sejumlah upaya ini dilakukan agar perusahaan asuransi tetap memitigasi risiko dan terhindar dari hal-hal yang merugikan perusahaan dan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper