Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantap! Bos BI Optimistis Pengguna QRIS Tembus 45 Juta Tahun Depan

Ini proyeksi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo terkait jumlah pengguna QRIS pada tahun depan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, SLEMAN – Bank Indonesia (BI) menargetkan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tembus 45 juta pada 2023.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional, Senin (12/12/2022).

“Setelah berhasil mencapai 30 juta pengguna QRIS, ayo tahun depan, Aftech [Asosiasi Fintech Indonesia], OJK [Otoritas Jasa Keuangan], ASPI [Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia], bersama mencapai minimal 45 juta pengguna tahun depan,” katanya.

Perry menyampaikan implementasi QRIS akan terus diperluas, baik dari jumlah pengguna maupun fitur dari QRIS sendiri.

Belum lama ini, BI meluncurkan fitur QRIS TTS, yaitu inovasi yang memudahkan pengguna untuk melakukan tarik dan setor tunai di merchant.

Tercatat, transaksi QRIS meningkat signifikan sejalan dengan pesatnya digitalisasi. Per semester I/2022, transaksi QRIS secara nominal meningkat sebesar 322,5 persen secara tahunan. Secara volume, transaksi QRIS pada semester I/2022 juga mengalami peningkatan sebesar 194,4 persen secara tahunan.

Perry mengatakan keberhasilan Indonesia dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran bahkan diakui dunia saat pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia pada November lalu di Bali.

Pada pertemuan G20 pun disepakati peta jalan pembayaran lintas batas (roadmap for enhancing cross-border payments) untuk mempercepat transformasi digital, khususnya di sistem pembayaran, yang merupakan salah agenda prioritas di bawah Presidensi G20 Indonesia.

“Pengakuan terhadap Indonesia akan kemajuan ekonomi digital di Indonesia, bagaimana mengenai crossborder payment cooperation, sudah disepakati roadmap-nya di G20, dalam 6–7 tahun ke depan cross-border payment akan semakin erat antarnegara,” kata Perry.

Sebagaimana diketahui, BI telah melakukan penandatanganan kerja sama untuk menghubungkan sistem pembayaran dengan empat bank sentral negara Asean, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).

Terbaru, BI juga melakukan penandatanganan Nota Kerja Sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang untuk menghubungkan sistem pembayaran QRIS dengan Japan Unified QR Code (JPQR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper