Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Astra Sedaya Finance Pasang Target Konservatif pada 2023, Ada Apa?

Astra Sedaya Finance (ASF) mematok target konservatif penyaluran pembiayaan pada 2023 bisa mencapai sekitar Rp30 triliun
Karyawan beraktivitas di kantor cabang Astra Credit Companies (ACC) di Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di kantor cabang Astra Credit Companies (ACC) di Jakarta, Rabu (12/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan bagian Grup Astra, PT Astra Sedaya Finance (ASF), memasang target konservatif untuk penyaluran pembiayaan pada 2023. Adapun pada tahun ini target penyaluran pembiayaan perusahaan telah melampaui target.

Direktur Astra Sedaya Finance Dharmawan Phie mengatakan, pada 2023 perusahaan mencanangkan target yang konservatif mengingat beberapa faktor eksternal dan kondisi makro ekonomi yang terlihat cukup menantang.

“Pada tahun depan kami memasang target konservatif untuk penyaluran pembiayaan kami. Di mana kami mencoba untuk mempertahankan capaian pada tahun ini, yakni di sekitar Rp30 triliun,” ujar Dharmawan kepada Bisnis, Minggu (18/12/2022).

Dharmawan menambahkan bahwa pada awal 2022 perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan bisa mencapai sekitar Rp25,3 triliun. Namun, hingga November 2022, target tersebut telah melampaui target yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut.

“Hingga November target kami telah tercapai dan bahkan telah melebih target dengan mencapai angka Rp30 triliun. Semoga tahun ini tetap dapat kami pertahankan untuk bekal pada 2023 dan selanjutnya,” ujar Dharmawan.

Adapun untuk mencapai target pada tahun depan, Astra Sedaya Finance melihat banyak sejumlah faktor yang dapat mendukung, yakni senantiasa melayani konsumen dan market otomotif Indonesia dan juga internal kapabilitas yang terus kami lakukan perbaikan-perbaikan proses.

Kemudian, banyak terbantu perbaikan kondisi makro ekonomi Indonesia, dimana GDP yang recovery nya cukup baik, tingkat inflasi di awal tahun sampai Semester I/2022 yang sangat baik dan juga perbaikan harga komoditas andalan Indonesia yang membantu perekonomian Indonesia, khususnya ekspor dan pertumbuhan konsumsi domestik yang rebound dari kondisi pandemi.

Selanjutnya, kata dia, dukungan dari pemerintah Indonesia yang secara sigap melakukan beberapa countercylcle policy baik fiskal maupun moneter dan diberikannya relaksasi di PPnBM untuk pembelian mobil sejak 2021 dan pada awal 2022, ikut mempercepat perbaikan dan pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia.

“Atas hal tersebut, tentu ASF akan tetap menjalankan disiplin selaku perusahaan pembiayaan mobil terpercaya dan perusahaan akan berusaha dengan baik untuk selalu memberikan pelayanan dan pilihan pembiayaan terbaik bagi konsumen-konsumen kami dan konsumen di Indonesia pada umumnya,” ujar Dharmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper